Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Demi Sembuh Dari Corona, Ratusan Warga Iran Tewas Nenggak Methanol

Sabtu, 28 Maret 2020 16:39 WIB
Demi Sembuh Dari Corona, Ratusan Warga Iran Tewas Nenggak Methanol

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 300 warga Iran dilaporkan tewas akibat meminum methanol demi sembuh dari infeksi Covid-19. Diyakini pihak berwenang, angka tewas yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Meski sudah ada bantahan dari pihak medis bahwa mengkonsumsi methanol dapat menyembuhkan diri dari corona, masih banyak saja yang nekat meminum cairan tersebut.

Akibatnya, ratusan tewas dan ribuan lainnya mengaku pusing dan mual. "Negara lain hanya menghadapi satu masalah, yaitu menghadapi pandemi corona. Tapi di sini ada dua masalah besar," ujar penasihat Kementerian Kesehatan Iran Dokter Hossein Hassanian.

Dia menganggap angka korban tewas yang sebenarnya jauh lebih tinggi karena tidak semua korban melaporkan diri ke pihak berwajib.

Baca juga : Karena Corona, 53 Penerbangan Batal Dari Bandara Internasional Yogyakarta

"Saya pikir jumlahnya lebih besar. Bisa lebih dari 480 orang tewas dan 2.850 mengalami gangguan kesehatan," sambungnya.

Iran merupakan salah satu negara dengan kasus infeksi corona paling banyak di dunia. Ada 32.332 orang terinfeksi dan 2.400 lainnya tewas.

Besarnya angka kematian ini membuat warga Iran putus asa dan mencari cara apapun untuk menyembuhkan diri dari Covid-19. Banyak cara pengobatan abal-abal yang beredar di media sosial di Iran. Tidak sedikit pula yang percaya.

Penjualan dan konsumsi minuman beralkohol dilarang di Iran. Di bawah hukum Iran, mereka yang memproduksi, membeli atau menjual alkohol dapat dijatuhi hukuman penjara dan menerima cambukan.

Baca juga : Di Tengah Corona, KPK Target Selesaikan Kasus 46 Tahanan

"Sangat disayangkan mereka yang percaya begitu saja pada info yang berkeliaran di media sosial," ujar Hassanian kepada VOA.

Virus Covid-19 yang muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu, telah menyebar ke setidaknya 167 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi positif lebih dari 304.000 di seluruh dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di A.S.

Korban yang meninggal dunia secara global mendekati 13.000, dan menyebabkan reaksi berantai ketika pemerintah setempat melakukan penutupan untuk menghentikan penyebaran.

Baca juga : Cegah Penyebaran Corona, AFF Batalkan 4 Turnamen

Italia, China, Iran, dan Spanyol terus menjadi negara yang paling terpengaruh.

Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar dari mereka yang terinfeksi menderita gejala ringan dan pulih, dengan hampir 92.000 pasien telah pulih. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.