Dark/Light Mode

Bersama Ratusan Pendukungnya Protes Lockdown

Presiden Brazil Sudah Gila!

Selasa, 21 April 2020 07:12 WIB
Presiden Brazil Jair Bolsonaro berbicara di hadapan para pendukungnya di depan markas militer, Brazilia, Minggu (19/4). (Foto Ueslei Marcelino/Reuters)
Presiden Brazil Jair Bolsonaro berbicara di hadapan para pendukungnya di depan markas militer, Brazilia, Minggu (19/4). (Foto Ueslei Marcelino/Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Brazil Jair Bolsonaro sepertinya sudah gila. Di saat hampir semua pemimpin dunia mengimbau warganya menjaga jarak demi menekan peyebaran wabah corona, kemarin Bolsonaro justru mengikuti unjuk rasa menentang lockdown bersama ratusan warga di Brazilia.

Ratusan orang turun ke jalan memprotes lockdown dan mendesak kudeta militer. Massa yang berjumlah sekitar 600-an orang meminta militer Brazil turun tangan menangani penyelesaian pandemi Covid-19.

Pengamat politik mengatakan para pengunjuk rasa adalah pendukung Bolsonaro. Mereka menyerukan intervensi militer atas nama presiden karena memandang pengadilan tertinggi dan legislatif negara itu sebagai hambatan dalam kampanye anti lockdown. Meskipun faktanya negara ini memiliki lebih dari 35.000 kasus positif corona dan lebih dari 2.300 kematian hingga 19 April.

Berdasarkan data worldometers.info, Senin pagi (20/4), Brazil memiliki 38.854 kasus positif Covid-19 dengan 2.462 korban meninggal dunia dan 22.460 yang sembuh. Angka ini menjadikan Brazil sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbesar di Amerika Selatan.

Baca juga : Presiden Brazil Jair Bolsenaro Protes Lockdown dan Desak Kudeta Militer

Berbeda dengan di Indonesia, keputusan melakukan lockdown di Brazil tergantung kepala daerah. Bukan pada presiden. Demi kesehatan warga, banyak kepala daerah Brazil yang memilih opsi lockdown.

Dalam unjuk rasa ini, Bolsonaro berpidato dari atas truk pick- up. Nampak sesekali pemimpin Brazil ini batuk-batuk. Namun dia tidak peduli dan tetap berpidato berapi-api.

“Kalian harus berjuang demi negara kalian. Percayalah bahwa Presiden kalian ini dapat memberikan demokrasi, kebebasan,” klaim Bolsonaro.

Komentator politik Brian Winter, Pemimpin Redaksi Americas Quarterly mengatakan, tidak mungkin Bolsonaro benar-benar berharap ada intervensi militer dengan pernyataannya yang berapi-api ini. Winter melihat cara itu sebagai kesempatan untuk memobilisasi basis politiknya.

Baca juga : Keukeuh Lockdown, Menteri Kesehatan Brazil Dipecat

Bolsonaro, menurut Winter, semakin terisolasi secara politik karena penolakannya menjalankan saran ilmuan dan tim medis demi mencegah pandemi Covid-19. Dilansir AFP, Bolsonaro keukeuh menolak lockdown dan work from home digencarkan para pemimpin daerah di negaranya. Menurutnya lockdown membuat ekonomi morat-marit.

Tidak sedikit warga Brazil yang geram dengan sikap Bolsonaro yang menyepelekan bahaya Covid-19. Keputusan Bolsonaro memecat Menteri Kesehatannya Luiz Henrique telah membuat kesal banyak warga Negeri Samba itu.

Sejak awal Bolsonaro menyebut Covid-19 hanya virus flu biasa. Ia bahkan menyebut warga Brazil tak akan menderita jika terinfeksi virus ini. Makanya, sejak awal Bolsonaro selalu menolak kebijakan lockdown di sejumlah wilayahnya. Dia menyebut para gubernur yang melakukan lockdown hanya demi kepentingan politik ‘cari muka’ warganya.

Meski begitu, tidak sedikit juga yang sepikiran dengan Bolsonaro. Buktinya, ratusan orang turun ke jalan di Rio de Janeiro, Sao Paulo dan Brazilia untuk mendukung keputusan sang Presiden. Mereka menganggap keputusan Bolsonaro menangani pandemi Covid-19 sangat tepat untuk perekonomian Brazil.

Baca juga : Petani Semarang Rayakan Puncak Panen pada April dan Mei Ini

Langkah physical distancing masih dipilih kebanyakan warga Brazil sebagai langkah pencegahan tertular Covid-19 dari virus Sars-CoV-2. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.