Dark/Light Mode

Bersama Ratusan Pendukungnya

Presiden Brazil Jair Bolsenaro Protes Lockdown dan Desak Kudeta Militer

Senin, 20 April 2020 13:09 WIB
Presiden Brazil Jair Bolsonaro batuk-batuk saat ikut demo anti lockdown di Brazilia, Minggu (19/4). (Foto AFP)
Presiden Brazil Jair Bolsonaro batuk-batuk saat ikut demo anti lockdown di Brazilia, Minggu (19/4). (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat hampir semua pemimpin mengimbau warga menjaga jarak demi menekan peyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, Presiden Brazil malah sebaliknya. Jair Bolsonaro justru mengikuti unjuk rasa bersama ratusan warga di Brazilia, pada Minggu (19/4) waktu setempat.

Ratusan orang turun ke jalan memprotes lockdown dan mendesak kudeta militer. Massa yang berjumlah sekitar 600an orang meminta militer Brazil turun tangan menangani penyelesaian pandemi Covid-19. Pengamat politik mengatakan para pengunjuk rasa adalah pendukung Bolsonaro.

Mereka menyerukan intervensi militer atas nama presiden karena mereka memandang pengadilan tertinggi dan legislatif negara itu sebagai hambatan dalam kampanye anti lockdown. Meskipun faktanya negara tersebut memiliki lebih dari 35.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 2.300 kematian hingga 19 April.

Baca juga : Jalankan Lockdown, Malaysia Pakai Tentara

Berdasarkan data worldometers.info, Senin pagi (20/4), Brazil memiliki 38.854 kasus positif Covid-19 dengan 2.462 korban meninggal dunia dan 22.460 yang sembuh. Angka ini menjadikan Brazil sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbesar di Amerika Selatan.

"Saya hadir karena saya percaya dengan kalian semua. Kalian percaya dengan Brazil," ujar Bolsonaro yang dismabut riuh dukungan pendukungnya.

Selama memberi pidato dari atas truk pick-up Bolsonaro nampak sesekali batuk-batuk. Namun dia tidak peduli dengan hal itu. Dia tetap berpidato berapi-api.

Baca juga : Nurbaya Kebut Program Rehabilitasi Lahan Dan Hutan

"Kalian harus berjuang demi negara kalian. Percayalah bahwa presiden kalian ini dapat memberikan demokrasi, kebebasan," klaim Bolsonaro.

Komentator politik Brian Winter, the editor-in-chief of Americas Quarterly mengatakan, tidak mungkin Bolsonaro benar-benar berharap kudeta dengan pernyataannya yang berapi-api di luar markas besar Angkatan Darat.

Winter melihat cara itu sebagai kesempatan untuk memobilisasi basis politiknya. Bolsonaro semakin terisolasi secara politik karena penolakannya menjalankan saran ilmuan dan tim medis demi mencegah pandemi Covid-19.

Baca juga : Presiden Minta Siti Siapkan 100 Hektar Lahan dan 17 Juta Bibit

Dilansir AFP, Bolsonaro keukeuh menolak kebijakan lockdown dan "work from home" yang digencarkan para pemimpin daerah di negaranya. Menurutnya lockdown membuat ekonomi morat-marit.

Langkah physical distancing masih dipilih kebanyakan warga Brazil sebagai langkah pencegahan tertular Covid-19 dari virus Sars-CoV-2. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.