Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penanganan Covid-19 Kacau, Obama Serang Trump

Senin, 11 Mei 2020 04:29 WIB
Barack Obama meminta mantan stafnya mendukung Joe Biden untuk mengalahkan Donald Trump dalam pemilu November mendatang. (Foto AP/Vincent Thian)
Barack Obama meminta mantan stafnya mendukung Joe Biden untuk mengalahkan Donald Trump dalam pemilu November mendatang. (Foto AP/Vincent Thian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama melayangkan kritik pedas kepada Donald Trump terkait penanganan virus corona (Covid-19).

Obama menilai, penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Trump benar-benar kacau. Saat ini AS merupakan epicentrum pandemi corona di dunia dengan kasus positif hampir 1,3 juta dan kematian 77 ribu orang.

Obama menjelaskan, perang melawan virus corona adalah tren jangka panjang. Namun, situasi menjadi kacau karena keegoisan, perpecahan dan melihat orang lain sebagai musuh.

“Kita juga melihatnya secara internasional. Itu bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini begitu lemah dan tidak teratur,” ujar Obama sebagaimana dilansir Associated Press, Sabtu (9/5).

Baca juga : Sinergi Pertamina Group Turun Tangan Berantas Covid-19 di Jawa Timur

Pernyataan Obama itu ada di dalam audio yang diperoleh Yahoo News. Saat itu Obama mengadakan telekonferensi. Jumat (8/5), bersama 3.000 anggota Asosiasi Alumni Obama, orang-orang yang bertugas dalam pemerintahannya.

Trump telah dikritik karena melepaskan peran kepemimpinannya saat AS harus melalui salah satu krisis terburuk dalam satu abad. Ia dinilai meninggalkan negara-negara bagiannya yang berjuang sendiri melawan pandemi ini.

Selain itu, Trump dinilai meremehkan ancaman yang ditimbulkan virus ini dan menyia-nyiakan waktu yang berharga sepanjang Februari. Saat itu AS tidak me- nyiapkan peralatan pengujian dan alat medis, ataupun mengembangkan strategi nasional.

Trump juga dinilai hanya menempatkan kepentingan politiknya sendiri, dan secara agresif mendorong negara-negara untuk membuka kembali perekonomian yang hancur, tanpa blueprint yang jelas bagaimana melakukannya dengan aman.

Baca juga : Pengangguran Melonjak, Amerika Sama Seperti Kita

Obama menambahkan, situasi akan menjadi kacau meskipun pemerintahan Trump melakukan langkah terbaik. Sebab, pemerin- tahan Trump hanya berpikir tentang keuntungan yang didapatkan.

“Akan menjadi lebih buruk, bahkan dengan upaya terbaik pemerintah. Ini telah menjadi bencana yang mengacaukan pola pikir, ‘apa untungnya untuk saya’- ketika pola pikir itu juga diadaptasi pada pemerintahan kita,” cetus Obama.

Dalam rekaman itu, Obama juga membahas keputusan Departemen Kehakiman untuk membatalkan dakwaan pada Michael Flyn, mantan Penasihat Keamanan Nasional Trump yang mengaku bersalah, berbohong kepada FBI dalam penyelidikan Rusia, membahayakan supremasi hukum di AS.

“Itulah hal-hal di mana Anda mulai khawatir bahwa dasar bukan hanya norma kelembagaan, tetapi pemahaman dasar kita tentang aturan hukum berisiko,” katanya.

Baca juga : Gegara Covid, Ribuan Koperasi Megap megap

Dalam pembicaraan itu, Obama mendesak para pendukungnya untuk mendukung mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang mencoba menggulingkan Trump dalam pemilihan November. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.