Dark/Light Mode

Perdana Menteri Ditolak Masuk Cafe Karena Penuh

Aturan Jaga Jarak di Selandia Baru Jempolan

Senin, 18 Mei 2020 04:34 WIB
Jacinda Ardern dan Clarke Gayford terdampak anjuran jaga jarak. (Foto AP)
Jacinda Ardern dan Clarke Gayford terdampak anjuran jaga jarak. (Foto AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penerapan kebijakan jaga jarak atau physical distancing di Selandia Baru, benar-benar dilaksanakan dengan ketat. Bahkan, sekelas Perdana Menteri (PM) pun sampai ditolak masuk di sebuah restoran gara-gara tempat itu sudah penuh.

Di beberapa tempat di negara, jarang ada kepala negara atau pemerintahan, yang dengan santai mendatangi suatu restoran. Dan, yang lebih langka lagi, kedatangan mereka malah ditolak pengelola.

Tapi, itu terjadi di Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang datang bersama tunangannya ke sebuah resto terkenal bernama Olive. Tapi mereka ditolak ma-suk. Pengelola menyebut, tempat itu sudah penuh berdasarkan kebijakan pencegahan penyebaran virus corona.

“Ya Tuhan, Jacinda Ardern baru saja mencoba masuk ke Olive dan ditolak karena penuh,” tulis seorang pengguna Twitter bernama Joey, dikutip The Guardian. Tweet-nya disertai dengan emoji ketakutan. Dia kaget restoran itu menolak orang sekelas PM.

Baca juga : Masak Sehat Selama Berpuasa 18 Jam di Skandinavia

Diketahui, berdasarkan kebijakan jaga jarak, resto itu cuma bisa menampung 100 orang. Dengan masing-masing pengunjung diberi jarak satu meter.

Clarke Gayford, pasangan Ardern, merespons tweet tersebut. Ia mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Gayford bilang, pihaknya yang salah karena tidak memesan tempat sebelumnya.

“Mereka juga sudah sangat baik. Langsung mempersilakan kami begitu ada tempat kosong. Nilai A+ untuk layanannya,” tulis Gayford.

Beberapa pemimpin di negara lain biasanya mengirim staf untuk mengatur jadwal makan di restoran. Juru bicara kantor PM Selandia Baru menyebut, menunggu di sebuah resto adalah sesuatu yang bisa dialami seseorang selama ada pembatasan di negara tersebut.

Baca juga : Pantang Menyerah, Beginilah Cara UKM Binaan Pertamina Bertahan di Tengah Pandemi Corona

“PM mengatakan, dia mau menunggu seperti orang lainnya,” kata juru bicara tersebut.

Pemilik restoran memastikan, tidak ada pengecualian selama masa pembatasan. Termasuk untuk Ardern dan Gayford. Namun, beberapa menit kemudian, manajer restoran mengejar Ardern dan pasangannya setelah ada tempat kosong.

“Dia makan siang dengan dan pergi setengah jam kemudian,” kata pemilik resto itu mengenai kunjungan Ardern.

Selandia Baru sebenarnya sudah melonggarkan kebijakan karantina. Saat kegiatan bisnis aktif lagi negara sudah mulai kembali normal. Penolakan terhadap PM menunjukkan tingkat kewaspadaan masih tinggi. “Kami mengikuti semua aturan,” kata pemilik Olive.

Baca juga : Orang Lapar Bisa Jadi Orang Marah

Ada lebih dari 1.500 warga yang terinfeksi Covid-19 di Negeri Kiwi itu. Dengan 21 orang meninggal. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.