Dark/Light Mode

Sidangnya Ditunda

Najib "Digantung"

Rabu, 13 Februari 2019 08:05 WIB
Najib Razak (Foto Associated Press)
Najib Razak (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sidang perdana kasus korupsi man- tan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang harusnya digelar, ke- marin, ditunda. Sebabnya, pengacara Najib mengajukan banding atas dak lwaan yang dialamatkan kepada kliennya. Penundaan ini berlaku hingga waktu yang tak ditentukan. Najib pun “digantung”.

Dilansir dari Reuters, kuasa hukum Najib melayangkan surat permintaan penundaan sidang kepada pengadilan pekan lalu. Alasan penundaan, menunggu proses gugatan banding yang diajukan terhadap putusan pengadilan negeri setempat yang mentransfer sejumlah dakwaan ke Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur. Pengadilan kemudian mengabulkan permohonan itu.

“Sidangnya ditunda sampai waktu yang belum ditentukan,” kata kuasa hukum Najib, Harvinderjit Singh. Namun, V Sithambaram, pengacara kriminal yang bergabung dengan tim jaksa kasus Najib kepada AFP bilang, “Tidak akan ditunda terlalu lama.” Kemungkinan penundaan ha- nya berlangsung sekitar satu atau dua pekan.

Baca juga : Kota Banda Neira Diguncang Gempa

Sidang skandal korupsi 1MDB menjadi salah satu dari sekian proses peradilan yang bakal dijalani Najib. Politisi UMNO ini terjerat beberapa dugaan korupsi dan pencucian uang. Ada tujuh dakwaan berlapis yang akan men- jeratnya dalam sidang perdana itu. Tujuh dakwaan terdiri dari tiga pelanggaran pidana atas tuduhan pelanggaran kepercayaan publik, tiga untuk pencucian uang dan satu untuk penyalahgunaan kekuasaan.

Najib disebut mengantongi sekitar 10,3 juta dolar AS atau 42 juta Ringgit atau setara Rp 148 miliar dari anak perusahaan 1MDB, SRC International. Sejauh ini total ada 42 dakwaan pidana terkait 1MDB yang menjerat Najib.

Selain sidang perdana yang awalnya akan digelar, kemarin, masih ada tiga sidang lainnya yang dijad- walkan dijalani Najib tahun ini. Penundaan ini kemungkinan be- sar membuat kalangan oposisi dan pendukungnya kecewa. Sebab, proses pengadilan adalah momen yang ditunggu banyak warga Malaysia. Apalagi sejak Najib lengser, pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Mohamad disorot karena dianggap lamban menyidangkan kasus itu. Padahal, persidangan ini bisa menjadi langkah menjegal manuver politik Najib.

Baca juga : Ketua KPK Nyali Singa Apa Kucing

Pengamat Malaysia pada University Tasmania, James Chin, menyebutnya sebagai kemunduran besar bagi pemerintahan Mahathir. “Mereka membutuhkan persidangan ini untuk men- dapatkan dukungan dari publik,” ujar Chin kepada AFP. Apalagi, belakangan Najib kerap muncul di layar kaca dan internet me- lontarkan kritik terhadap pemerintahan Mahathir. Najib bahkan mengemas sebuah kritik melalui video klip bersama sejumlah muda-mudi yang diunggah di Youtube. Sasarannya, kaum millenial. Dia juga menggunakan media sosial dan melakukan kampanye pencitraan dengan seolah-olah memposisikan diri sebagai idola masyarakat. 

Pengamat Asia Tenggara dari John Cabot University, Bridget Welsh me- yakini, penundaan sidang semacam ini hanyalah taktik yang wajar dalam proses hukum dan diduga akan diterapkan tim pengacara Najib.

Untuk diketahui, hasil sementara penyelidikan yang dilakukan aparat hukum Malaysia, Najib beserta keluarga dan orang-orang dekatnya diduga terlibat melakukan korupsi dana kesejahteraan 1MDB sebesar jutaan dolar. Dana yang dihimpun dari masyarakat itu seharusnya dipergunakan untuk pembangunan. Dari hasil penyelidikan yang meli- batkan sejumlah lembaga penegak hukum di beberapa negara, aliran dana korupsi 1MDB mengalir ke ba- nyak pihak dengan cara transfer yang berbelit-belit untuk mengaburkan penerima dan asal-usulnya. Duit itu dipakai untuk membeli barang-barang dan properti mewah.

Baca juga : Membangun Dengan Utang

Karena skandal ini, Najib beserta UMNO dan koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilu dari kelompok oposisi Pakatan Harapan. Setelah lengser dari tampuk kekuasaan, Najib disangka terlibat 42 perkara korupsi yang terkait 1MDB. Namun, dia selalu membantahnya.[OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.