Dark/Light Mode

Dua Gubernur AS Berani Bantah Perintah Trump

Di Indonesia Apa Ada Gubernur Yang Berani Bantah Jokowi?

Selasa, 2 Juni 2020 12:52 WIB
Presiden AS Donald Trump berpose di depan Gereja St Patrick, seberang Gedung Putih yang kemarin sempat dibakar pendemo. Foto: Twitter @LunaLovGood2020
Presiden AS Donald Trump berpose di depan Gereja St Patrick, seberang Gedung Putih yang kemarin sempat dibakar pendemo. Foto: Twitter @LunaLovGood2020

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua gubernur di Amerika Serikat berani menolak perintah Presiden Donald Trump mengerahkan pasukan bersenjata demi menjinakkan massa pendemo aksi solidaritas untuk George Floyd. Bagaimana di Indonesia? Apa di sini ada gubernur yang berani nolak perintah Presiden Jokowi.

Dua gubernur yang dimaksud adalah Gubernur New York Andrew Cuomo dan 
Gubernur Illinois J.B Pritzker. 

Cuomo dengan tegas menyebut dirinya tidak akan mengerahkan pasukan militer bersenjata untuk menangani aksi demo di kawasannya. Cuomo membantah aksi demo damai sudah berubah menjadi teror domestik.

"Presiden sedang berupaya mewujudkan ucapannya jadi kenyataan," ujar Cuomo kepada CNN mengacu pada ucapan Trump yang menggambarkan aksi demo sudah menjadi teror domestik.

Baca juga : Diaspora Indonesia di AS dan Kanada Gelar Rantai Doa dan Aksi

"Bahkan foto-foto dari Washington DC, mereka adalah pengunjuk rasa yang menggelar aksi dengan damai. Mereka adalah orang-orang muda, sebagian besar orang kulit putih di Washington, yang tersinggung dengan apa yang mereka lihat dengan pembunuhan Floyd," ujar Cuomo.

Menjawab kabar demonstran yang melakukan aksi penjarahan di tengah aksi protes, Cuomo berkeras jika mereka hanya sebagian kecil demonstran 'destruktif'.

"Penjarahan, tindakan kriminal tidak dapat ditoleransi, dan dari sudut pandang penegakan hukum Anda perlu menindak tegas mereka, tetapi mereka berbaur dengan para pengunjuk rasa," jelas Cuomo.

"Tapi yang dilakukan Presiden hari ini adalah dia berusaha melibatkan militer untuk melawan warga," tandasnya.

Baca juga : Mbak Rerie Minta Pemerintah Belajar dari Vietnam Tangani Covid-19

Senada, Gubernur Illinois J.B Pritzker juga menolak perintah mengirim pasukan gabungan tentara dan aparat kepolisian untuk menghalau demonstran.

"Faktanya adalah bahwa Presiden telah menciptakan momen untuk memanas-manasi suasana," ujar Pritzker.

"Dia ingin mengubah topik pembicaraan dari kegagalannya mengatasi virus corona, kegagalan yang menyedihkan dan sekarang melihat saat kerusuhan karena ketidakadilan yang dilakukan pada George Floyd sehingga ingin membuat topik lain," lanjut Pritzker.

Pritzker mengatakan Trump harusnya melakukan pendekatan untuk menghadapi demonstran yang menggelar aksi di luar Gedung Putih.

Baca juga : Bukber Sambil Berbagi Paket Sembako

"Para demonstran menggelar aksi damai memiliki hak untuk berada di sana. Saya melihat apa yang terjadi ketika tiba-tiba pasukan bergerak maju dan mendorong para demonstran kemudian melempari gas air mata," ucapnya.

Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin (1/6) menyebut akan mengerahkan ribuan pasukan gabungan tentara dan aparat kepolisian bersenjata lengkap untuk mencegah demo berujung rusuh dan aksi penjarahan.

Sejumlah bangunan dan monumen di dekat Gedung Putih dilaporkan menjadi sasaran massa saat menggelar aksi demo memprotes kematian George Flody pada Senin (1/6). [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.