Dark/Light Mode

Menpora : Program AIYEP Untungkan Indonesia-Australia

Jumat, 25 Januari 2019 15:10 WIB
Menpora Imam Nahrawi saat menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) dari Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2018-2019 di Teater Wisma Menpora, Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Jumat (25/01).(foto:dok kemenpora.go.id)
Menpora Imam Nahrawi saat menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) dari Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2018-2019 di Teater Wisma Menpora, Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Jumat (25/01).(foto:dok kemenpora.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi program pertukaran pemuda Indonesia dan Australia. Diharapkan program bernama Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) ke-37 ini bisa menguntungkan Australia dan Indonesia.

"Kedua negara melalui program ini harus terus saling bantu membantu bahkan transformasi gagasan ide dan lebih jauh memastikan masa depan dunia dikawal bersama oleh pemuda Australia-Indonesia. Program ini menguntungkan kedua belah pihak," kata Menpora Imam Nahrawi usai menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) dari Program Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia 2018-2019 di Teater Wisma Menpora, Senayan, Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/01) siang.

Baca juga : KAI Turut Kembangkan Ponpes Suryalaya

Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) ke-37 ini diikuti pemuda pemudi Indonesia-Australia berjumlah 36 orang. Australia mengirim 18 orang. Indonesia 18 pemuda.

AIYEP seperti namanya, adalah program pertukaran pemuda antar negara Indonesia dengan Australia. Program ini secara periodik terselenggara berkat kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia. Di Indonesia, AIYEP dikoordinir oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) di setiap provinsi.

Baca juga : Masa Promo KA Pangandaran, KAI Gratiskan Angkutan Lanjutan

Sementara di Australia, AIYEP ada di bawah tanggung jawab Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), dikoordinir oleh Australia-Indonesia Institute (AII), dan operasionalnya dijalankan oleh The Communication Network (TCN).

Program ini terdiri dari 4 fase, fase Australia selama 2 bulan dan di Indonesia selama 2 bulan. Di masing-masing negara dilaksanakan fase kota dan fase desa. Setiap tahunnya, lokasi AIYEP selalu berubah, berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain, juga ketika di Indonesia lokasi setiap tahunnya akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga : Manager Persib Bandung Usulkan Kongres Luar Biasa

"Kami perwakilan dari Indonesia saat di Australia juga berusaha mencari celah untuk membangun kerjasama bilateral yang lebih baik dan kami juga belajar serta tinggal disana dengan orangtua angkat dari sudut rumah, terima kasih dan apresiasi kepada Kemenpora dan semua pihak terkait dan semua teman Australia," kata Agus Gunadi peserta AIYEP dari Bangka Belitung.

Turut hadir Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh, Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu, Sesdep Pemberdayaan Pemuda Esa Sukmawijaya, Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Abdul Rafur, Kabag Humas Agus Lesmana. (IPL)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :