Dark/Light Mode

Joint Commission Meeting Pertama di Tengah Pandemi Corona

RI-Selandia Baru Kerja Sama Rp 59 Miliar

Rabu, 29 Juli 2020 23:54 WIB
Dubes RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Tonga, Tantowi Yahya (kedua dari kanan) saat Joint Commission Meeting (JMC) pertama di tengah pandemi.
Dubes RI untuk Selandia Baru merangkap Samoa dan Tonga, Tantowi Yahya (kedua dari kanan) saat Joint Commission Meeting (JMC) pertama di tengah pandemi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama pandemi virus korona (Covid-19), Selandia Baru dan Indonesia selalu bekerja sama menangani berbagai dampak buruk yang ditimbulkan. Untuk membahas lebih jauh mengenai kerja sama tersebut, kedua negara melakukan Joint Commission Meeting (JMC) pertama di tengah pandemi.

"Selandia Baru termasuk salah satu negara yang telah melakukan kerja sama dengan Indonesia selama pandemi. Kerja sama ini berupa komitmen senilai 6,12 dolar Selandia Baru (sekitar Rp 59,4 miliar)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual, Rabu (29/7).

Baca juga : Australia Kirim 100 Ventilator Dan Peralatan Medis Senilai Rp 19,4 Miliar

Kerja sama Indonesia-Selandia Baru beragam. Salah satunya peningkatan kualitas layanan tes Covid-19 dengan Eijkman Institue sebesar Rp 6,3 miliar. Ada juga kerja sama senilai Rp 48,6 miliar yang disalurkan melalui UNICEF untuk peningkatan layanan komunikasi risiko terhadap komunitas, penyediaan dan distribusi alat pelindung diri (APD), peralatan kebersihan dan pencegahan infeksi, serta peningkatan kesiapan layanan penting lainnya.

Kemudian ada kerja sama senilai Rp 4,5 miliar untuk berbagai keperluan lainnya. Dari pertemuan RI-Selandia Baru, dihasilkan dua dokumen. "Pernyataan gabungan antara Menlu RI dan Menlu Selandia Baru merefleksikan isu-isu yang kita bahas dalam pertemuan dan hasil dokumen. Sedangkan yang kedua adalah penandatanganan plan of action for Indonesia-New Zealand Comprehensive Partnership untuk 2020-2024," ujarnya.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, China Luncurkan Pesawat Tak Berawak Ke Mars

Menlu Retno menambahkan, untuk rencana kerja lima tahun ke depan, Selandia Baru termasuk negara pertama yang memasukkan agenda Covid-19. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kedua negara paham jika dampak Covid-19 berpotensi dirasakan untuk jangka waktu lama.

Selain itu, Indonesia dan Selandia Baru juga membahas berbagai pelaksanaan diplomasi dan politik luar negeri selama pandemi. Menlu Retno menegaskan, fokus kebijakan Indonesia dalam isu pandemi ini adalah perlindungan, pengadaan peralatan kesehatan, obat dan vaksin, serta kerja sama ekonomi. (DAY)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.