Dark/Light Mode

Eks Napi Yulia Tymoshenko Incar Kursi Presiden Ukraina

Selasa, 5 Maret 2019 12:05 WIB
Yulia Tymoshenko (Foto Reuters)
Yulia Tymoshenko (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yulia Tymoshenko (58) pernah dua kali menjadi perdana menteri Ukraina. Dia pernah pula merasakan hidup di balik jeruji besi. Dia berharap dapat mengalahkan rivalnya, petahana Petro Poroshenko, dalam kancah pemilihan presiden (pilpres) Ukraina pada 31 Maret.

Tymoshenko, wanita cantik yang dikenal karena kemampuan bicaranya yang berapi-api dan gaya rambut kepangnya. Dalam kampanye, dia menjanjikan reformasi dan kerja sama yang berkelanjutan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Baca juga : Rully Nere Incar Kualifikasi Pra Olimpiade Tokyo

Jika berhasil menang, dia berkesempatan untuk memimpin Ukraina selama lima tahun ke depan. Dia juga menjanjikan peningkatan nilai pensiun sebesar tiga kali lipat jika ia menang. Tak heran apabila namanya populer di antara pemilih berusia lebih tua.

Namun setelah sempat unggul di posisi terdepan, Tymoshenko harus bersaing ketat dengan Poroshenko dan komedian Volodymyr Zelenskiy.

Baca juga : Jokowi Sangat Berani Koreksi Kebijakan Hutan

“Setelah pilpres, kami ingin memulai dialog konstruktif dengan IMF tentang bagaimana memperbaiki situasi ini, ba- gaimana membuat kerja sama kami membawa hasil yang akan dirasakan oleh perekonomian Ukraina dan warga negara Ukrai- na,” ungkap Tymoshenko.

Tymoshenko menjadi perhatian dunia selama periode Revolusi Oranye di Ukraina pada 2004-2005, di mana ia menghadapi rivalnya yang bersahabat dengan Kremlin, Viktor Yanukovich.

Baca juga : Instruksi Presiden Joko Widodo Manjur

Pada 2005, dia menduduki posisi ketiga daftar wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. Ketika Yanukovich akhirnya menjadi presiden, Tymoshenko dipenjarakannya.

Dengan bantuan Paul Manafort, yang kemudian menjadi manajer kampanye Donald Trump, tersusunlah laporan setebal 187 halaman pada 2012 yang kian membenamkan Tymoshenko dalam pengap bui. Kebenaran perlahan mulai terkuak setelah Manafort dihukum usai menjalani penyelidikan oleh Penasihat Khusus Robert Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pilpres AS 2016. Menurut dakwaannya, saat bekerja sebagai konsultan untuk partai yang dihuni Yanukovich, Manafort menggunakan akun luar negeri untuk diam-diam memba- yar 4 juta dolar AS (Rp 56 miliar) demi terbitnya laporan tentang Tymoshenko.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.