Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Unjuk Kekuatan Armada Udara Dua Hari Berturut-turut

Intimidasi Taiwan, China Kerahkan 19 Pesawat Tempur

Sabtu, 19 September 2020 14:34 WIB
Sebuah arsip foto yang dirilis pada 10 Februari 2020 oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan, sebuah jet tempur F-16 Taiwan, terbang di sebelah (bawah) pesawat pembom H-6 China (atas) di wilayah udara Taiwan. Pembom H-6 juga kembali dikerahkan China pada Sabtu, yang berupaya mendekati wilayah udara Taiwan. [Foto: AFP/TAIWAN DEFENSE MINISTRY]
Sebuah arsip foto yang dirilis pada 10 Februari 2020 oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan, sebuah jet tempur F-16 Taiwan, terbang di sebelah (bawah) pesawat pembom H-6 China (atas) di wilayah udara Taiwan. Pembom H-6 juga kembali dikerahkan China pada Sabtu, yang berupaya mendekati wilayah udara Taiwan. [Foto: AFP/TAIWAN DEFENSE MINISTRY]

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan menyatakan, Angkatan Udara (AU)-nya kembali berhasil mengacak formasi tak kurang dari 19 berbagai jenis pesawat China pada Sabtu (19/9/2020) waktu setempat.

Pesawat-pesawat militer Beijing itu, dikutip kantor berita Reuters, dilaporkan berusaha mendekati batas wilayah udara Taiwan, hingga melintasi garis tengah sensitif Selat Taiwan, meski kemudian bisa didesak menjauhi wilayah tersebut.

Sehari sebelumnya, China juga mengerahkan 18 unit pesawat. China beralasan, pihaknya memang sedang menggelar latihan perang di dekat Selat Taiwan. Selama ini, China juga mengklaim, Taiwan yang kini menganut sistem demokrasi masih merupakan bagian wilayahnya.

Baca juga : Kementan Sabet WTP 5 Tahun Berturut-turut, BPK: Ini Momentum Tingkatkan Transparansi

Pada hari Sabtu, China mengerahkan beragam jenis armada udaranya. Terdiri dari 12 pesawat tempur J-16, 2 pesawat tempur J-10, 2 pesawat tempur J-11, 2 pembom H-6 dan satu pesawat anti-kapal selam Y-8.

Aksi unjuk kekuatan Negeri Tembok Raksasa ini juga bukannya tanpa alasan. Karena dilakukan bertepatan dengan kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi, Keith Krach sejak Kamis (17/9/2020) selama tiga hari. Hal ini turut memicu kemarahan China, dan mengecamnya sebagai kolusi antara Taiwan dengan Amerika Serikat (AS).

Di saat yang sama, Kementerian Pertahanan Taiwan menilai, yang dilakukan China beberapa hari belakangan merupakan tindakan provokatif, yang merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan. "Kementerian Pertahanan (Taiwan) mengecam keras tindakan provokatif ini. Kami meminta China mengendalikan diri dan mundur dari wilayah udara (Taiwan)," bunyi peringatan Kemenhan Taiwan.

Baca juga : Kalau Mau New Normal, Dua Minggu Berturut-turut, 50 Persen Kasus Harus Turun Lho

Aksi provokasi Sabtu ini juga bertepatan saat Taiwan mengadakan upacara peringatan untuk mantan Presiden Taiwan, Lee Teng-hui. Pria yang dijuluki "Bapak Demokrasi Taiwan” itu dikenang karena juga berhasil mengakhiri pemerintahan otokratis, dan mendukung pemilihan umum yang bebas, serta memperjuangkan identitas Taiwan yang terpisah dari China.

Lee, yang meninggal pada 30 Juli 2020 di usia 97 tahun, merupakan Presiden Taiwan yang terpilih secara demokratis. Lee terpilih juga dengan dibayang-bayangi delapan bulan intimidasi latihan perang dan uji coba rudal oleh China di perairan sekitar Pulau Taiwan.

Peristiwa itu sempat membawa China dan Taiwan ke ambang konflik. Bahkan, hal ini mendorong Amerika Serikat mengirim gugus tugas kapal induknya ke daerah tersebut, sebagai peringatan kepada pemerintah China. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.