Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Sasahara, dalam sebuah pernyataan menuturkan, penutupan Konsulat ini didorong efisiensi operasional dan tidak menandakan perubahan kebijakan AS di kawasan. “Pekerjaan kami dan tim kami akan terus berupaya mencapai perdamaian di negeri ini,” kata Sasahara, seperti dilansir Reuters pada Selasa (5/3).
Baca juga : Pesawat Malaysia Airlines Mendarat Darurat Di Jambi
Pada Desember 2017, Trump memicu kemarahan negara-negara Arab setelah mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pada Mei 2018, Kedutaan Besar AS resmi dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem menyusul pengakuan yang dikecam dunia Internasional itu.
Baca juga : Dua WNI Jadi Korban Mutilasi Di Malaysia
Sejak saat itu, otoritas Palestina di Ramallah menolak setiap peran mediator yang ditawarkan AS dalam proses perdamaian Timur Tengah. Status kota Yerusalem menjadi salah satu perselisihan paling pelik antara Israel dan Palestina.
Baca juga : Indonesia Perkuat Pengembangan Kapasitas Palestina
Palestina berupaya mencari dukungan internasional untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibukota bagi negara mereka di masa mendatang. Sementara Israel menganggap seluruh wilayah Yerusalem, baik Yerusalem Barat maupun Timur, sebagai ibukota abadi dan tak terbagi. Hal itu tidak diakui komunitas Internasional. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya