Dark/Light Mode

Dubes Swartbol Dorong Perempuan Semakin Aktif Dalam Politik

Sabtu, 9 Maret 2019 08:40 WIB
Dubes Rob Swartbol dikelilingi para wanita yang menjadi tamu diskusi di Erasmus Huis. (Foto : Istimewa).
Dubes Rob Swartbol dikelilingi para wanita yang menjadi tamu diskusi di Erasmus Huis. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak tokoh perempuan berkontribusi di pemerintahan dan sektor nonpemerintahan demi Indonesia yang lebih baik. Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol ingin melihat lebih banyak lagi keterlibatan perempuan di segala lini kehidupan.

Hal itu dia sampaikan saat membuka forum diskusi "Perempuan dan Politik di Indonesia" di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Rabu (6/3). Acara itu dihadiri Duta Besar Swedia Marina Berg, Komisioner Komnas Perempuan Riri Khariroh, serta dua anggota DPR Eva Kusuma Sundari, dan Sara Djojohadikusumo.

“Keterwakilan perempuan di pemerintahan dan parlemen di sini masih kurang banyak, belum setara,” ujar Dubes Swartbol. Tapi dia yakin, perempuan Indonesia bisa bangkit dan sukses di bidang yang mereka sukai. “Beranilah, karena sukses bukan ditentukan gender,” semangatnya.

Baca juga : Dubes Swartbol Serahkan Sertifikat Prince Klaus Award Untuk Novelis Eka Kurniawan

Ucapan Swartbol diamini Riri Khariroh. Menurutnya, dari total 560 anggota parlemen, hanya 17 persen di antaranya yang perempuan. Jumlah yang kecil ini diperumit dengan fakta, bahwa tak semua representasi membawa kepentingan yang mendukung isu-isu perempuan.

“Selain representasi yang rendah, tak semua perempuan yang berada di sana berjuang untuk kepentingan perempuan atau berani menyuarakan isu perlindungan perempuan,” tambahnya.

Riri memberi contoh dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Berdasarkan pengamatannya, hanya segelintir anggota legislatif perempuan yang menyuarakan aturan yang sempat menimbulkan perdebatan publik ini.

Baca juga : Sumba Barat Kembali Digoyang Gempa, Tidak Berpotensi Tsunami

Melihat kondisi ini, Sara Djojohadikusumo mengatakan, salah satu solusi yang bisa diambil adalah dengan edukasi terhadap masyarakat supaya lebih paham terhadap isu perempuan.

“Kita memang perlu mendorong perempuan Indonesia untuk berani maju meski dihalangi rintangan,” ujar Sara.

“Perempuan harus punya pengertian dan pemahaman tentang isu perempuan. Tidak semuanya punya itu dan tak semua mau bersuara. Yang bersuara hanya segelintir saja,” pungkasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.