Dark/Light Mode

Dubes Swartbol Serahkan Sertifikat Prince Klaus Award Untuk Novelis Eka Kurniawan

Senin, 18 Februari 2019 07:09 WIB
Dubes Rob Swartbol (kiri) 
menyerahkan sertifikat Prince Klaus 
Award kepada Eka Kurniawan.
Dubes Rob Swartbol (kiri) menyerahkan sertifikat Prince Klaus Award kepada Eka Kurniawan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, di Jakarta men- gadakan acara penyerahan sertifikat Prince Klaus Award untuk Eka Kurniawan, Sabtu (16/2). Pengumuman penghargaan su-ah dilakukan sejak Desember 2018 di Royal Palace Amsterdam, Belanda. Meski demikian, Duta Besar Rob Swartbol ingin mengadakan acara penyerahan sertifikat di Erasmus Huis. Alasannya, mau ketemu langsung dan ngobrol bersama sang novelis kelahiran Tasikmalaya itu.

“Gayanya menuturkan cerita fantasi sangat indah dan penggunaan kosakata yang sangat kaya. Caranya memadukan beragai latar belakang dan tema universal benar-benar jenius,” puji Dubes Swartbol.

Baca juga : Putra Mahkota Arab Saudi Diistimewakan Pakistan

“Penghargaan ini tidak mengacu pada satu novel. Mereka menilai karya saya secara keseluruhan. Penghargaan ini jauh lebih berharga,” ujar Eka Kurniawan.

Penulis ‘Lelaki Harimau’ ini sudah tidak asing lagi dengan penghargaan di bidang sastra. Sebelumnya Eka memperoleh penghargaan Jurnal Foreign Policy untuk ‘Lelaki Harimau’ (2004). Dia dinobatkan satu dari 100 pemikir paling berpengaruh di dunia pada 2015 berkat novel tersebut. Maret 2016, novel ‘Lelaki Harimau’ juga berhasil menorehkan prestasi sebagai buku Indonesia pertama yang dinominasikan di ajang penghargaan bergengsi The Man Booker International Prize.

Baca juga : Ponorogo Undang Decak Kagum Publik Australia

“Kita senang bisa bertemu langsung dan mendengar ba- gaimana kehidupan Eka mem- pengaruhi gaya penulisan serta menjadi ide cerita. Saya gembira bisa ngobrol langsung dengan sang penulis,” ujat Dubes Swartbol.

Sejak dimulai di 1996, Prince Klaus Award ini dibuat untuk menghormati Pangeran Claus. Sepanjang 21 tahun belakangan, Pangeran Claus selalu mem- berikan anugerah kepada sosok maupun lembaga atas penca- paiannya di bidang kebudayaan di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia. Menurut tim dewan juri Prince Claus, karya Eka mampu mengeksplorasi sejarah Indonesia melalui fiksi. Menggabungkan antara cerita rakyat, hal yang tabu, kisah pewayangan, silat khas Indonesia, komik horor, dan cerita realisme magis. Cerita-cerita Eka terpengaruh karya-karya Pramoedya Ananta Toer yang akhirnya melahirkan ‘realisme sosial’.[DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.