Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gerah Namanya Dicatut

Politisi UMNO Rame-rame Laporkan Anwar Ke Polisi

Senin, 12 Oktober 2020 08:27 WIB
Anwar Ibrahim bulan lalu menggelar jumpa pers. (Foto: AFP)
Anwar Ibrahim bulan lalu menggelar jumpa pers. (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah politisi UMNO (Organisasi Nasional Malaysia Bersatu) ramerame melaporkan Anwar Ibrahim ke polisi. Mereka tidak terima namanya dicatut sebagai pendukung pemimpin oposisi itu menjadi Perdana Menteri (PM) baru.

Mereka menuding anwar seenaknya mencantumkan nama-nama mereka ke daftar nama anggota parlemen yang mendukungnya untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia yang baru. Ada 121 nama anggota parlemen yang beredar di media sosial yang diklaim mendukung Anwar sebagai PM Malaysia.

Baca juga : Polri: Kondisi Lagi Chaos dan Anarkis

Laporan pencatutan nama ini terjadi menjelang pertemuan Anwar dan raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah pada 13 Oktober. Besok. anggota Parlemen perwakilan Arau, Shahidan Kassim, diberitakan Bloomberg, Sabtu (10/10), sudah mengirimkan surat aduan ke polisi, melalui stafnya. “Saya kaget melihat nama saya ada di daftar anggota parlemen yang mendukung Anwar.

Tidak ada yang mengabari saya soal ini,” ujar Shahidan yang kini tengah menjalani karantina mandiri. Dia tidak sendiri, dari 22 nama anggota parlemen perwakilan UMNO yang masuk daftar pendukung Anwar, 15 di antaranya mengaku tidak pernah memberi dukungan.

Baca juga : Politisi Berkarya Loncat Pagar Ke Partai Gerindra

Menurut Shahidan, mereka merasa tidak pernah mendiskusikan untuk mengang kat anwar menggantikan PM Muhyiddin Yassin. “Partai kami berdasarkan mufakat bersama. Kami tidak pernmembahas untuk mendukung Anwar Ibrahim,” tegasnya. Dia mengaku kecewa atas kelancangan Anwar. “Ini tindakan yang tidak terpuji. Kalau dia benar didukung mayoritas (parlemen), tunjukan di hadapan kami semua,” tantang Shahidan.

Anwar mengumumkan dirinya memperoleh dukungan mayoritas parlemen untuk menjadi PM, pada 23 September lalu. Kemu dian, ia dijadwalkan bertemu raja Malaysia 29 September. namun sayang gagal, karena raja sakit.

Baca juga : Pertama Kali, Kanada Laporkan Nol Kasus Kematian Akibat Covid

Perebutan kekuasaan di Malaysia ikut memperburuk kondisi ekonomi di Malaysia yang mengalami pelemahan akibat pandemi Virus Corona. Muhyiddin, sebelumnya mengabaikan klaim anwar memili ki suara mayoritas di parlemen. Muhyiddin meminta pembuktian Anwar melalui proses konstitusional.

Selain Shahidan, ada perwakilan Jerantut Ahmad Nazlan yang juga melaporkan anwar ke polisi. Dia juga memberi alasan yang sama dengan Shahidan. Para anggota parlemen dari UMNO lainnya yang juga membantah telah mendukung Anwar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.