Dark/Light Mode

Cegah Transaksi Politik

PKS Siap Berjuang Agar Angka Preshold 5 Persen

Selasa, 7 Juli 2020 07:35 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera

RM.id  Rakyat Merdeka - Soal angka Presidential Threshold (Preshold) untuk Pilpres 2024 terus digaungkan. 

Salah satunya, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai bernapaskan Islam ini mengusulkan Preshold dari 20 persen menjadi lima persen.

Hal itu disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, usulan Preshold lima persen itu akan diperjuangkan melalui Fraksi PKS di DPR. 

Baca juga : Berkat Corona, Transaksi Digital Bank DSB Capai 75 Persen

“Kami mengusulkan ambang batas diturunkan menjadi lima persen kursi DPR atau 10 persen suara nasional, menggantikan Preshold 20 persen yangg sebelumnya digunakan pada Pemilu 2019,” ujar Mardani. 

Menilik Pilpres 2019, penerapan Preshold 20 persen hanya menghasilkan dua pasangan calon. Yaitu Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi. 

Alhasil, polarisasi politik di masyarakat terjadi dan berdampak negatif terhadap masyarakat itu sendiri. Aroma perpecahan masih sangat terasa. Mardani berharap, Preshold lima persen yang masuk kategori moderat diharapkan memunculkan capres alternatif. 

“Insya Allah semakin banyak calon berkualitas yang maju, juga kesempatan bagi setiap partai atau gabungan partai untuk memajukan kader terbaiknya. Diharapkan tidak ada lagi ‘transaksi’ politik satu sama lain karena setiap partai, besar atau kecil, memiliki kesempatan yang sama,” katanya. 

Baca juga : 11 Langkah yang Wajib Diperhatikan Saat Berkunjung ke Perpusnas di New Normal

Penerapan Preshold lima persen, katanya, bisa menjadi pembuktian setiap parpol dalam menciptakan kaderisasi yang telah lama dibangun. 

“Tentu kita menginginkan kaderisasi partai tetap terbangun dengan baik, agar ke depannya partai politik mampu melahirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas,” katanya. 

Mardani berdalih, menurunkan Preshold bukan berarti melemahkan sistem Presidensial seperti yang dikawatirkan beberapa pihak. Justru, menurunkan Preshold ini adalah langkah memberikan independensi terhadap partai politik serta penguatan sistem kaderisasi internal. 

“Perlu diingat, hal terpenting dari sistem Presidensial adalah menerapkan mekanisme yang menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi. Jika hal tersebut tidak diterapkan dengan baik, ada atau tidaknya Preshold, maka sistem Presidensial yang kita harapkan akan sulit terwujud,” tegasnya. 

Baca juga : Politisi PAN Di Senayan Anggap Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tak Realistis

Selain itu, Preshold lima persen juga bisa membuat masyarakat lebih berkonsentrasi untuk mengangkat gagasan calon yang diusung sebagai strategi pemenangan. Pun, tidak lagi terjebak pada isu-isu yang semakin menciptakan polarisasi berkepanjangan. 

“Biar nggak dua pasang calon. Kian kompetitif kian baik,” tutupnya. [BSH]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.