Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Catatan HAM Jelek, AS Diminta Boikot KTT G20 Di Saudi

Kamis, 22 Oktober 2020 15:57 WIB
Mendiang Jamal Ahmad Khashoggi saat masih tinggal di rumahnya, di Jeddah, Arab Saudi. [Foto: Hany Musallam / Shutterstock]
Mendiang Jamal Ahmad Khashoggi saat masih tinggal di rumahnya, di Jeddah, Arab Saudi. [Foto: Hany Musallam / Shutterstock]

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pejabat pemerintahan Amerika Serikat (AS) mendesak Menteri Luar Negeri (Menlu) Mike Pompeo dan Presiden Donald Trump agar memboikot pelaksanaan konferensi tingkat tinggi G20, yang bakal diketuai Arab Saudi.

Sebanyak 45 anggota Kongres AS ini beralasan, Saudi punya catatan buruk soal penanganan kasus hak asasi manusia (HAM). Mereka menyebut, AS harus meminta Saudi memperbaiki penanganan kasus HAM sebelum menjadi tuan rumah G20, 21 November nanti.

G20 (atau Group of Twenty) adalah forum internasional untuk pemerintah dan gubernur bank sentral dari 19 negara dan Uni Eropa (EU). Didirikan pada 1999, forum ini bertujuan membahas kebijakan berkaitan promosi stabilitas keuangan internasional.

Baca juga : Warganya Hilang, Pengadilan AS Denda Iran Rp 20 Triliun

Dikutip jaringan TV AS, Fox News, Kamis (22/10), 45 anggota Kongres ini membuat surat dan menyampaikannya kepada Menlu Pompeo. Mereka mau AS mengikuti ajakan parlemen Eropa yang meminta negara-negara Uni Eropa tidak menghadiri KTT G20.

Di antara serangkaian tuntutan, anggota Kongres meminta Saudi membebaskan para aktivis yang dipenjara, mengakhiri kampanye militernya di negara tetangga, Yaman, dan memberikan pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Jamal Ahmad Khashoggi pada 2018 di Istanbul, Turki.

Jamal adalah wartawan Saudi, kolumnis Washington Post, penulis, dan mantan manajer umum dan pemimpin redaksi Al Arab News Channel. Di dunia internasional, ia dikenal atas kontribusinya untuk Al Watan, yang menjadi ruang bagi kalangan progresif di Saudi.

Baca juga : Annas Maamun Nggak Jadi Lega, Sudah Dinanti Kasus Suap DPRD Riau

Jamal lahir di Madinah. Kakeknya, Muhammad Khashoggi, berasal dari Turki, menikah dengan seorang wanita Arab Saudi dan merupakan dokter pribadi Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi.

Dia juga adalah keponakan dari pedagang senjata terkemuka Arab Saudi Adnan Khashoggi. Jamal juga masih sepupu pertama Dodi Fayed, yang merupakan pendamping Diana, Putri Wales, Inggris, ketika pasangan itu tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada 31 Agustus 1997.

Jamal harus meninggalkan Saudi pada 18 September 2017. Sejak itu, ia rutin menulis artikel yang mengkritik negaranya. Dia juga kritikus utama Putra Mahkota yang juga pemimpin de facto Arab Saudi, Mohammad bin Salman.

Baca juga : Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Kado Istimewa Buat Kita

Khashoggi ditahan di Konsultat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sejumlah pejabat Turki percaya bahwa Khashoggi disiksa secara brutal selama beberapa hari dan dibunuh di dalam konsulat oleh tim "pembunuh" beranggotakan 15 orang yang diterbangkan dari Arab Saudi. Penyiksaannya direkam, lalu jenazahnya dipotong dan diam-diam dikeluarkan dari konsulat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.