Dark/Light Mode

Kalah Pilpres, Digugat Cerai, Ditinggal Followers

Trump Bisa Gila Beneran

Selasa, 10 November 2020 06:51 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto: Istimewa)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah jatuh, tertimpa tangga. Mungkin itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan nasib Donald Trump saat ini. Setelah kalah di Pilpres Amerika Serikat (AS), Trump kabarnya mau digugat cerai istri, Melania. Trump juga mulai ditinggal followers-nya, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Trump, yang sebelumnya sering disebut “gila” bisa gila beneran nih... 

Sampai kemarin, berdasarkan penghitungan Associated Press, Joe Biden sukses meraup 290 suara elektoral, melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih. Sementara Trump hanya memperoleh 214 suara elektoral. 

Meski begitu, Trump masih ogah mengakui kekalahan. Dia pun mencoba menunjukkan sikap tetap santai dengan bermain golf di Washington. Ketika jaringan televisi AS menyampaikan berita bahwa Biden mendapatkan cukup suara untuk menang, dia menanggapi dengan sinis. "Sejak kapan media menyebut siapa presiden kita selanjutnya?" cetusnya.

Baca juga : Ratu Felisha, Digugat Cerai Pengacara

Di tengah tekanan ini, Trump justru digosipkan bakal ditinggal Melania. Gosip itu bisa saja akurat. Mengingat, terucap dari mantan ajudan Trump, Omarosa Manigault. Katanya, Melania sudah nggak kerasan dengan Trump.

"Melania menghitung setiap menitnya sampai Trump bisa keluar dari jabatannya dan dia bisa bercerai. Jika Melania melakukan penghinaan dengan meninggalkannya saat Trump masih menjabat, ia akan mencari cara untuk menghukum Melania," ucap Omarosa, seperti dikutip Mirror.

Gosip lainnya, saat Trump terpilih menjadi Presiden AS pada 2016, wanita kelahiran Slovenia, 50 tahun silam, itu malah tidak senang. Keduanya bahkan sempat pisah ranjang. Omarosa menyebut, pernikahan mereka saat itu adalah "transaksional". Melania seolah-olah mengulur waktu untuk pindah ke Gedung Putih. Butuh waktu lima bulan untuknya pindah ke Washington dari New York dengan berbekal alasan sekolah putranya, Barron.

Baca juga : Biden Unggul Sementara, Trump Kuasai Benteng Republik

Tak sampai di situ. Sumber CNN, yang dekat dengan Gedung Putih, mengungkapkan, Trump mulai kehilangan orang-orang setianya alias followers-nya. Beberapa pejabat senior di sana dan tim kampanye Trump mulai berpaling. 

Di internal Partai Republik, Trump juga sudah “ditinggal”. Buktinya, George W Bush yang justru memberi selamat ke Biden dan Kamala Harris. Presiden ke-43 AS itu juga membantah klaim ada kecurangan seperti yang diungkap Trump. Bush justru berharap, Biden dapat mempersatukan rakyat AS.

"Saya juga menelepon Kamala, memberi selamat atas pemilihan bersejarahnya. Meskipun kami memiliki perbedaan politik, saya tahu Joe Biden orang baik, yang telah memenangkan kesempatannya untuk memimpin dan mempersatukan negara kami. Presiden terpilih menegaskan bahwa saat dia mencalonkan diri dari Partai Demokrat, dia akan memerintah untuk semua orang Amerika," ucap Bush, seperti dikutip CNN.

Baca juga : Trump Dan Biden Terlalu Sopan

Di dunia maya, followers Trump juga berkurang. Salah satu yang meng-unfollow Twitter Trump adalah Kanselir Jerman Angela Merkel. Merkel kemudian memberikan dukungan ke Biden. "Saya menanti untuk dapat bekerja sama dengan Presiden Biden. Persahabatan transatlantik kita sangat diperlukan jika kita ingin menghadapi tantangan utama di zaman kita," ucapnya.

Ucapan selamat juga datang dari para pemimpin yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump. Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang sebelumnya mengatakan, rakyat Filipina dan Amerika akan mendapatkan kesepakatan terbaik dengan Trump, kini berharap untuk hubungan yang lebih baik berdasarkan komitmen bersama terhadap demokrasi, kebebasan, dan supremasi hukum. 

Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang dekat dengan menantu Trump, Jared Kushner, juga telah menyampaikan ucapan selamat ke Biden dan Kamala lewat Twitter. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, yang kerap terlihat akrab dengan Trump di hadapan publik, kini membagikan foto dirinya bersama Biden dan mengucapkan selamat. Sementara, PM Inggris Boris Johnson, yang juga dikenal sebagai sekutu Trump, berharap untuk dapat bekerja sama dari masalah perubahan iklim, perdagangan, dan keamanan. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.