Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dianggap Masih Ngotot Kembangkan Rudal Balistik Hingga Nuklir

Saudi Desak Dunia Internasional Tindak Tegas Iran

Kamis, 12 November 2020 10:30 WIB
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. [Foto: Agence France-Presse/AFP]
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. [Foto: Agence France-Presse/AFP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud mendesak dunia internasional untuk bersikap tegas terhadap Iran, karena terus berupaya mengembangkan program nuklir dan rudal balistiknya.

"Kerajaan (Saudi) mengingatkan akan bahaya proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain, dukungannya terhadap terorisme dan sektarianisme. Kami menyerukan adanya sikap tegas dunia internasional, demi mencegah Iran mengembangkan senjata pemusnah massal dan rudal balistik,” kata Raja Salman, dikutip kantor berita Inggris, Reuters.

Pernyataan ini dia sampaikan dalam pidato tahunan di hadapan Badan Penasihat Tertinggi (Dewan Syura) pemerintah Kerajaan Saudi pada Rabu (11/11) waktu setempat.

Baca juga : Perusahaan Asing Kepincut Kembangkan Bandara Internasional Lombok

Sebelumnya, dalam pidato publik di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual September lalu, Raja Salman juga menyinggung soal Iran.

Selama ini, Arab Saudi yang mayoritas warganya adalah Sunni dan Iran yang mayoritas warganya Syiah, terlibat dalam konflik selama puluhan tahun di kawasan. Termasuk dalam perang saudara di Suriah dan Yaman.

Tak ada reaksi langsung dari Iran atas pernyataan Raja Salman ini. Namun sebelumnya, Iran menyatakan tuduhan Saudi tidak berdasar. Iran juga secara resmi membantah mempersenjatai kelompok-kelompok tertentu di Timur Tengah.

Baca juga : Gandeng Huawei, BSSN Kembangkan Standar Keamanan Internet of Things

Ketegangan meningkat di kawasan Timur Tengah, setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat (AS) keluar dari kesepakatan nuklir penting dengan kekuatan dunia pada 2018 dan menjatuhkan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran.

Ketegangan kian bertambah, karena Presiden terpilih AS, Joe Biden dalam kampanyenya berjanji mengevaluasi kembali hubungan AS dengan Kerajaan Saudi, yang merupakan eksportir minyak utama dan pembeli senjata AS.

Sebelumnya, Saudi merupakan pendukung berat Trump, yang telah melakukan tekanan maksimum terhadap Iran.

Baca juga : Jokowi Wanti-wanti Menteri Tidak Jalan Sendiri-sendiri

Di Yaman, Arab Saudi juga memimpin koalisi militer dalam memerangi pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan Iran. Dalam perang yang sudah hampir enam tahun itu, Raja Salman mengatakan, Kerajaannya akan terus mendukung upaya PBB untuk mencapai penyelesaian politik di sana.

Salman juga mengutuk gerakan Houthi, yang sering melakukan serangan drone dan rudal balistik ke wilayah Arab Saudi.

Pidatonya juga menyinggung soal konflik Palestina-Israel. Dalam konflik ini, Salman menegaskan dukungan Saudi yang sudah lama untuk solusi dua negara bagi Israel-Palestina. [RUS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.