Dark/Light Mode

Hari Ke-3 Demo Anti Lockdown Rusuh

Belanda Mencekam, Mirip Perang Saudara

Rabu, 27 Januari 2021 05:23 WIB
Pemadam kebakaran memadamkan api sisa-sisa aksi massa yang berujung rusuh di Kota Rotterdam, Belanda. (Foto : AP/Peter Dejong).
Pemadam kebakaran memadamkan api sisa-sisa aksi massa yang berujung rusuh di Kota Rotterdam, Belanda. (Foto : AP/Peter Dejong).

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi massa memprotes anti kebijakan karantina wilayah (lockdown) dan aturan jam malam di Belanda berujung rusuh. Memasuki malam ketiga, sekitar 70 orang ditahan pada Senin malam (25/1) waktu setempat. Suasana Negeri Tulip itu mencekam, seperti tengah terjadi perang saudara.

Di Amsterdam dan kota pelabuhan Rotterdam, polisi anti huru-hara bentrok dengan kelompok pengunjuk rasa. Di dua kota itu, massa membuat kekacauan dengan menghancurkan jendela toko dan menjarah sejumlah barang yang ada dalam toko. Dilansir Channel News Asia, para perusuh kebanyakan berusia remaja.

Tak cuma di dua kota besar terse­but, kerusuhan juga meluas hingga ke kota-kota kecil. Seperti Kota Amersfoort di bagian timur, kota kecil di selatan Geleen dekat Maas­tricht, Den Haag dan Den Bosch.

Baca juga : Inggris Lockdown Lagi, Sampai Pertengahan Februari

Gambar di media sosial menun­jukkan para perusuh menjarah sebuah toko di Den Bosch. Di Haarlem, seorang jurnalis foto jadi korban pemukulan massa yang marah dan mengejarnya. Jurnalis itu juga dilempari batu.

Kepala Polisi Belanda, Wil­lem Woelders mengatakan, setidaknya 70 orang ditangkap sekitar pukul 10 malam waktu setempat, atau Selasa dinihari Waktu Indonesia Barat (WIB). Polisi menggunakan meriam air (water cannon) untuk mem­bubarkan para penjarah di Rot­terdam. Pihak keamanan juga menembakkan gas air mata di Haarlem untuk membubarkan aksi kriminal ini.

Kota Eindhoven, Belanda juga mencekam. Pada Minggu lalu (25/1) massa bentrok dengan polisi. Untuk membubarkan massa, polisi juga harus menembakkan gas air mata.

Baca juga : Ada Demo Di Sekitar Istana Merdeka, Polisi Siapkan Pengalihan Arus

Massa merusak beberapa bagian kota tersebut, membakar sejumlah mobil hingga menjarah toko-toko di dekat stasiun pusat Eindhoven. Wali Kota Eind­hoven John Jorritsma menyebut, suasana di kotanya seperti terjadi perang saudara. Ia pun meminta bantuan militer.

“Bila negara tetap berhadapan dengan jalan ini, menurut saya maka kita semua menuju perang saudara,” ujar Jorritsma, seperti dikutip dari AFP. Karena situasi rusuh, para Walikota di beberapa kota di Belanda mengumumkan tindakan darurat demi mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Perdana Menteri Mark Rutte mengutuk aksi kekerasan yang disebutnya tindakan kriminal. Polisi menyebut situasi tersebut sebagai kerusuhan terburuk da­lam 40 tahun terakhir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.