Dark/Light Mode

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Pilih Suntik Vaksin Covid Di Bokong, Adakah Risikonya?

Kamis, 28 Januari 2021 11:45 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte Pilih Suntik Vaksin Covid Di Bokong, Adakah Risikonya?

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak seperti kepala negara lain yang menerima vaksin Covid-19 di lengan atas, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta disuntik vaksin Covid di area bokong. Alasannya, demi privasi.

Praktis, momen Duterte disuntik vaksin Covid pun tak memungkinkan untuk ditayangkan secara langsung. Hal ini dikhawatirkan dapat menghambat kampanye vaksinasi di Filipina. Padahal, penayangan acara vaksinasi kepala negara, diharapkan mampu mendorong masyarakat setempat, supaya mau divaksin.

Baca juga : Pertama Di Dunia, Penerima Vaksin Covid-19 Di Tanah Air Bisa Registrasi Via WA

"Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan masyarakat untuk divaksinasi. Sangat disayangkan, Presiden Duterte memilih bokongnya sebagai tempat penyuntikan. Tak seperti Presiden AS Joe Biden, Presiden Indonesia Joko Widodo, PM Singapura Lee Hsien Loong yang menerima suntikan di lengan atas. Itu akan sangat menginspirasi!" ujar Tony Leachon, mantan Penasihat Khusus Satuan Tugas Nasional Filipina melawan Covid-19, via Twitter pada Selasa (27/1).

Lantas, bagaimana sebenarnya efek penyuntikan vaksin Covid di area bokong? Apakah hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kemanjuran terhadap tingkat vaksin?

Baca juga : Puskesmas Ciracas Mulai Suntikkan Vaksin Covid-19 Ke Tenaga Kesehatan

Para ahli kesehatan China meyakini, imunisasi Covid-19 di bokong tidak akan mempengaruhi tingkat kemanjuran vaksin. Namun, suntikan di bokong diyakini dapat menimbulkan abnormalitas otot, sehingga memunculkan bekas luka di kulit.

"Vaksin Covid harus disuntikkan ke otot di bagian atas, yang tidak terdapat luka. Injeksi intramuskular pada lengan atas adalah metode normal untuk injeksi obat atau vaksin," demikian pernyataan Otoritas Pengendalian dan Penyakit China, seperti dilansir Global Times, Kamis (28/1).

Baca juga : Jangan Ditiru, Tokoh Parpol Yang Nolak Divaksin Covid

Ahli vaksin China Zhuang Shilihe mendukung pernyataan tersebut. Menurutnya, metode tersebut telah banyak digunakan untuk imunisasi hepatitis B, difteri, dan tetanus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.