Dark/Light Mode

Inggris: Vaksin AstraZeneca Bukan Penyebab Penggumpalan Darah

Kamis, 18 Maret 2021 19:39 WIB
Petugas kesehatan memegang sekotak vaksin AstraZeneca di Institut Penyakit Menular (Infectious Diseases Institute) Bamrasnaradura, di Provinsi Nonthaburi di pinggiran Bangkok. [Foto: Chaiwat Subprasom/SOPA Images/LightRocket via Getty Images]
Petugas kesehatan memegang sekotak vaksin AstraZeneca di Institut Penyakit Menular (Infectious Diseases Institute) Bamrasnaradura, di Provinsi Nonthaburi di pinggiran Bangkok. [Foto: Chaiwat Subprasom/SOPA Images/LightRocket via Getty Images]

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) Inggris mengklaim bahwa efek penggumpalan darah yang dilaporkan oleh sejumlah negara Eropa yang diduga berasal dari penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, tidak disebabkan oleh vaksin tersebut.

Penggumpalan darah bisa terjadi secara alami (dengan atau tanpa campur tangan vaksin) dan bukan hal yang jarang terjadi,” kata Kepala Keamanan Vaksin MHRA, Phil Bryan, seperti dikutip dari laman resmi pemerintah Inggris, Kamis (18/3/2021).

Baca juga : Pemerintah Optimis, Vaksin AstraZeneca Habis Terpakai Sebelum Masa Simpan Berakhir

Menurut Bryan, lebih dari 11 juta dosis vaksin AstraZeneca telah diberikan di seluruh Inggris, dan jumlah kasus penggumpalan darah yang dilaporkan setelah pemberian vaksin tidak lebih tinggi dari jumlah kasus penggumpalan darah yang dapat terjadi secara alami kepada populasi yang telah divaksinasi.

Namun, ia menyampaikan, saat ini Inggris sedang meninjau semua laporan mengenai keluhan dan efek samping penggunaan vaksin tersebut dengan cermat---meskipun tetap menegaskan, bahwa bukti yang ada tidak menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca adalah penyebab penggumpalan darah.

Baca juga : Soal Vaksin AstraZeneca, Australia Jalan Terus

“Kami bekerja sama dengan para mitra internasional kami untuk memahami pengalaman global keamanan vaksin Covid-19. Juga dalam hal berbagi data dan laporan keamanan secara cepat,” ujar dia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pun memuji MHRA sebagai salah satu regulator terbaik dan paling berpengalaman di seluruh dunia. “Mereka (MHRA) melihat tidak ada alasan yang tepat untuk menghentikan program vaksinasi yang tengah berlangsung. Jadi kami tetap yakin tentang program vaksinasi ini dan senang sekali melihat program ini dijalankan dengan cepat di seluruh wilayah Inggris,” kata Johnson.

Baca juga : AstraZeneca: Vaksin Tak Terbukti Memicu Pengentalan Darah

Belasan negara Eropa, di antaranya Spanyol, Jerman, Prancis, dan Italia, telah menghentikan penggunaan vaksinasi AstraZeneca pekan ini, di tengah kekhawatiran tentang keamanan vaksin, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (17/3) mengatakan, telah menganggap khasiat vaksin itu lebih besar ketimbang risikonya.

Dikutip Reuters, WHO juga telah merekomendasikan agar vaksinasi Covid-19 dilanjutkan. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.