Dark/Light Mode

Hadapi Ancaman China

Taiwan Produksi Rudal Jarak Jauh

Jumat, 26 Maret 2021 05:10 WIB
Ilustrasi.(Foto : Istockphoto/Aapsky).
Ilustrasi.(Foto : Istockphoto/Aapsky).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tekanan China, tak membuat Taiwan tinggal diam. Justru China harus lebih berhati-hati. Pasalnya, Taiwan mengklaim, mereka telah memulai produksi massal rudal jarak jauh, dan sedang mengembangkan tiga model lainnya.

Dikutipdari Reuters, kemarin, pengembangan rudal itu diang­gap sebagai salah satu upaya mereka merespons aktivitas militer China di kawasan. Hingga kini, Beijing selalu mengklaim, bah­wa Taiwan merupakan bagian wilayahnya. Berbagai aktivitas yang dilakukan militernya, seolah memaksa Taiwan mengakui kedaulatan China.

China menganggap militer Tai­wan tak selevel dengan mereka. Kendati demikian, Taiwan dengan dukungan sekutu mereka, salah satunya Amerika Serikat (AS), terus mengembangkan program persenjataan. Termasuk senjata yang mampu menyerang pangkalan militer di China daratan.

Baca juga : Takut Nikah Karena Bumi Sudah Hancur

Kepada parlemen negara itu, kemarin, Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng mengungkapkan program tersebut. Chiu menjelaskan, mengem­bangkan kemampuan senjata untuk serangan jarak jauh jadi prioritas. Penelitian tentang sen­jata semacam itu selaluH dilaku­kan Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan yang merupakan milik negara.

“Kami berharap bisa jadi senjata jarak jauh yang akurat dan bisa digerakkan kapan saja,” kata Chiu.

Wakil Kepala Institut tersebut, Leng Chin-hsu, yang juga hadir di parlemen mengatakan, satu rudal jarak jauh berbasis darat te­lah memasuki produksi. Dengan tiga rudal jarak jauh lainnya se­dang dalam pengembangan.

Baca juga : Teten Ajak Masyarakat Borong Produk Unggulan Jabar

Namun Leng tidak memberikan rincian tentang seberapa jauh jang­kauan rudal itu. Institut tersebut, yang memimpin upaya pengem­bangan senjata Taiwan, dalam beberapa bulan terakhir telah melakukan serangkaian uji coba rudal di lepas pantai tenggara. Media di Taiwan pun memuat gambar peluncuran rudal. Tapi uji coba tersebut masih dirahasiakan.

Angkatan bersenjata Taiwan secara tradisional berkonsentrasi untuk mempertahankan pulau itu dari serangan China. Namun Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, telah menekankan pentingnya mengembangkan alat penangkal asimetris. Yakni dengan meng­gunakan peralatan seluler yang sulit ditemukan dan dihancurkan serta mampu mencapai target yang jauh dari pantai Taiwan.

Washington, pemasok senjata asing utama Taipei, sangat ingin menciptakan penyeimbang mili­ter terhadap pasukan China. Juga membangun upaya yang dikenal di Pentagon sebagai Benteng Taiwan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.