Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Resep Dari Ayah Sang Presiden

Ngawur Banget, Menkes Kyrgyzstan Promosikan Tonik Herbal Dari Akar Tanaman Beracun Untuk Obat Covid

Sabtu, 17 April 2021 10:53 WIB
Menteri Kesehatan Kyrgyzstan, Alymkadyr Beishenaliyev (Foto: Net)
Menteri Kesehatan Kyrgyzstan, Alymkadyr Beishenaliyev (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pejabat negara yang ngawur mempromosikan obat Covid, kembali mewarnai pemberitaan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Kyrgyzstan Alymkadyr Beishenaliyev mempromosikan minuman tonik herbal yang terbuat dari akar tanaman aconitum soongaricum, untuk mengobati Covid-19. Setelah Presiden Sadyr Japarov memuji habis khasiat tonik tersebut.

Beishenaliyev bahkan mendemonstrasikan meminum langsung tonik tersebut dalam sebuah paparan online, untuk membuktikan obat tersebut aman.

"Yang bergejala ringan, sehari bisa sembuh. Yang bergejala berat, perlu 3-4 hari untuk penyembuhan," jelasnya.

Baca juga : Menkes Pastikan Vaksin Yang Digunakan Efektif Lawan Mutasi Covid-19

"Ini resep khusus yang diberikan ayahanda Presiden Japarov kepada para dokter. Mereka sudah mengkonsumsinya," sambung Beishenaliyev.

Ahli Obat-obatan yang juga mantan Penasehat Menteri Kesehatan, Bermet Baryktabasova sangat menyesalkan promosi ngawur ini.

Ia bahkan menyebut aconitum sebagai tanaman paling beracun di Kyrgyzstan.

"Dosis terkecilnya bisa memiliki efek negatif terhadap tubuh. Minum obat itu, orang bisa cepat mati. Kami seperti kembali ke abad pertengahan," jelas Baryktabasova.

Baca juga : Kejar Target, Pemkot Bogor Siapkan Lokasi Tambahan Untuk Vaksin Covid-19

Di tengah promosinya tentang khasiat aconitum, Presiden Japarov tetap meminta warganya untuk tetap memakai masker dan mendorong gerakan vaksinasi.

Saat ini, jumlah warga yang telah divaksin Covid di Kyrgyzstan baru mencapai angka 4.000, dari total penduduk 6 juta jiwa. Masyarakatnya benar-benar cuek.

Sementara total kasus positif Covid di Kyrgyzstan, kini telah melampaui angka 90 ribu, dengan lebih dari 1.500 angka kematian.

Banyak pemimpin negara, mengabaikan vaksinasi sebagai bagian penting penanganan Covid.

Baca juga : Kunjungi Tanah Abang, Presiden Ingatkan Semua Pelayan Publik Harus Divaksin Covid-19

Mantan Presiden Tanzania John Magufuli yang tutup usia pada Maret lalu, mencela pengobatan dan program vaksinasi Covid, sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk merebut kekayaan bangsa Afrika.

Ia bahkan mendukung penyuntikan cairan pemutih sebagai salah satu alternatif obat Covid. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.