Dark/Light Mode

Masih Perlu Studi Lanjutan

Ilmuwan India Temukan Mutasi Minor Covid, Yang Bisa Kabur Dari Jerat Antibodi

Sabtu, 1 Mei 2021 23:32 WIB
Ilustrasi swab test PCR di India (Foto: PTI)
Ilustrasi swab test PCR di India (Foto: PTI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kelompok SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG), forum ilmuwan yang menggandeng 10 laboratorium penelitian nasional di bawah Kementerian Kesehatan India, mengungkapkan temuan soal mutasi minor di sejumlah sampel virus Corona, yang dapat melarikan diri dari jerat antibodi.

Namun, temuan tersebut masih membutuhkan studi lanjutan, untuk memastikan apakah mutasi tersebut dapat berkembang dan berbahaya.

Para ilmuwan terus mempelajari, apakah B1617 yang merupakan varian pertama di India, benar-benar menjadi biang kerok tsunami Covid di Tanah Bollywood atau tidak. 

Baca juga : Pustaka Indonesia: Jangan Termakan Hoaks, Vaksin Covid-19 Halal Dan Aman

Yang jelas, sampai saat ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tak memasukkan B1617 ke dalam daftar Variant of Concern (VoC) atau varian yang mendapat perhatian serius seperti halnya varian Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan.

Namun, pada 27 April 2021, WHO mengumumkan B1617 memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding varian lain yang saat ini bersirkulasi di India.

Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan hasil pemodelan awal berbasis genome sequencing.

Baca juga : Perkuat Layanan Keuangan Digital, Klaim Asuransi Gadget Bisa Pakai GoPay

"Mutasi yang muncul dalam pengujian sampel itu, sepertinya bisa meloloskan diri dari jerat antibodi," ujar Ketua INSACOG Dr. Shahid Jameel, yang juga ahli virus paling top di India.

Namun, Shahid tak menjelaskan, apakah mutasi itu juga terlihat di varian India lainnya atau tidak.

"Kalau Anda tidak mengkultur virus tersebut dan mengujinya di laboratorium, Anda tidak akan pernah bisa memastikannya. Sampai di sini, kita tak punya cukup bukti untuk meyakini, apakah virus tersebut meluas atau berbahaya. Namun, fakta ini akan menjadi perhatian kami," terangnya.

Baca juga : Dump Truck Milik Perusahaan Indonesia Bantu Evakuasi Korban Banjir Di Malaysia

Sabtu (1/5), India memecahkan rekor penambahan jumlah kasus harian Covid di dunia, dengan angka lebih dari 400.000. Sehingga, total kasus terkonfirmasi di negara tersebut telah mencapai lebih dari 19 juta, dengan 3.523 angka kematian dalam sehari. 

Tsunami Covid betul-betul melumpuhkan sistem layanan kesehatan di India. Rumah sakit penuh, kebutuhan oksigen medis sulit terpenuhi, hingga beberapa tempat pun disulap menjadi krematorium darurat. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.