Dark/Light Mode

Di Thailand, Lebaran Dirayakan di Tengah Gelombang Ketiga Corona

Jumat, 21 Mei 2021 18:49 WIB
Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman. (Foto: Rakyat Merdeka TV)
Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman. (Foto: Rakyat Merdeka TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Idul Fitri di Thailand dirayakan dengan pembatasan ketat. Soalnya, negeri Gajah Putih itu tengah mengalami gelombang ketiga Covid-19. Sedih, ya...

Duta Besar RI untuk Thailand, Rachmat Budiman mengungkapkan, menyambut datangnya bulan Ramadan, masyarakat Indonesia yang ada di Bangkok bersama KBRI sudah merencanakan berbagai kegiatan.

Di antaranya, buka puasa bersama dan shalat tarawih bersama setiap akhir pekan. Kegiatan ini, rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun, gelombang ketiga Covid-19 muncul pada April lalu. Rencana itu, buyar.

"Terpaksa, dengan sangat menyesal, kita tunda dengan mengacu pada kebijakan setempat," ungkap Rachmat dalam talk show RM.id bertajuk "Obrolan Seru Lebaran di Negeri Gajah Putih", Kamis (20/5).

Kebijakan bagi umat muslim dirumuskan Syaikhul Islam. Syaikhul Islam adalah badan yang dibentuk kantor Kerajaan untuk mengurusi umat muslim di Thailand.

Baca juga : 56 Tahun, Lemhanas Satu Nafas Dengan Kebangkitan Nasional

Mereka memberi imbauan tegas, yakni selama Ramadan dan Idul Fitri, umat muslim di negeri gajah putih diminta melakukan ibadah di rumah masing-masing. "Saya sebulan selama Ramadan itu sama sekali nggak menginjakkan kaki ke luar (KBRI)," katanya.

Selain itu, Syaikhul Islam juga melarang umat muslim untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. "Termasuk shalat tarawih dan salat Id," imbuh Rachmat.

Maka sebagai gantinya, sejumlah kegiatan di bulan Ramadan, dilakukan secara virtual. Mulai dari Nuzulul Quran, lomba Tartil Quran, hingga lomba adzan bagi anak-anak. Ketika Idul Fitri pun, kegiatan halal bihalal dilakukan secara virtual.

Kebetulan, ungkap Rachmat, KBRI Bangkok sebelumnya sudah rutin menggelar pertemuan virtual dengan masyarakat Indonesia di sana lewat program "Duta Besar Menyapa". "Ketika lebaran, program itu kami isi dengan halal bihalal virtual," tuturnya.

Halal bihalal virtual itu tak cuma dihadiri masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Berbagai komunitas agama lain juga menghadirinya. "Ada komunitas Katolik, komunitas Protestan, Buddha, dan lain-lain," beber Rachmat.

Baca juga : Sandiaga Siapkan Desa Wisata Jadi Lokasi Work From Any Destination

Makanan khas lebaran yang biasanya disantap bareng-bareng di KBRI pun, kemarin hanya bisa dinikmati umat muslim Indonesia di Thailand di rumah masing-masing. "Paling nggak dishare foto-foto makanannya dari rumah masing-masing," tuturnya sambil terkekeh.

Rachmat sendiri mengaku rindu dengan suasana ramadan dan lebaran di Tanah Air. Apa sih yang paling dirindukannya? "Bedug," jawab Rachmat yang sontak disambut tawa host RM.id, Firsty Hestyarini dan Saiful Bahri.

"Saya ini kan orang kampung pak, dulu di Tasik. Kalau mau lebaran itu main bedug gitu. Suasana itu membekas di saya," ucap Rachmat menyambung kisahnya.

Yang juga dirindukan Rachmat, adalah momen berkunjung ke tetangga-tetangga sambil bertukar makanan. Hal itu yang tidak lagi dia rasakan.

Rachmat mengungkapkan, masyarakat Thailand sendiri, khususnya di bagian Selatan yang banyak populasi muslimnya, hampir sama cara merayakan ramadan dan lebarannya dengan Indonesia. Apalagi, wilayah itu berbatasan dengan Malaysia.

Baca juga : Wimar Witoelar Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

"Ya kegiatan-kegiatannya mendekati gaya-gaya kita lah. Dari bentuk-bentuk kuliner juga mirip-mirip lah," ungkap Rachmat.

Salah satunya, ketupat. Tapi ada sedikit bedanya ketupat Thailand dengan Indonesia. Apa itu? Ketupat di sana, kata Rachmat, bentuknya segitiga. Sementara bahannya, dari ketan, bukan beras seperti di Indonesia. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.