Dark/Light Mode

Jelang Olimpiade, Jepang Genjot Program Vaksinasi

Senin, 24 Mei 2021 22:53 WIB
Jepang dirikan dua pusat vaksin untuk Lansia. (foto:istimewa)
Jepang dirikan dua pusat vaksin untuk Lansia. (foto:istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Demi kelancaran pelaksanaan Olimpiade Tokyo, Pemerintah Jepang mempercepat program vaksinasi Covid-19.

Hari ini, Senin (24/5), Pemerintah Jepang membuka dua pusat vaksinasi massal di Tokyo dan Osaka. Vaksin ini diutamakan untuk warga lansia. Pusat vaksinasi massal untuk lansia di Jepang akan menggunakan vaksin Moderna Inc

Kedua tempat vaksin ini akan memvaksin ribuan orang setiap hari serta meningkatkan dorongan untuk menjalankan imunisasi. 

“Vaksin ini untuk mencegah ledakan kasus Covid-19 keempat di Negeri Sakura. Semuanya berjalan cukup lancar secara keseluruhan," ujar seorang warga Tokyo, Tetsuya Urano (66), yang menjadi lansia pertama yang divaksin di pusat vaksinasi massal Tokyo, Senin (24/5).

Baca juga : Waspada, Ini 7 Gejala Serius Pasca Vaksinasi AstraZeneca

Lokasi vaksinasi massal di Tokyo bertempat di gedung administrasi pajak. 

Pusat vaksinasi ini akan dibuka selama 12 jam per hari, dan diharapkan bisa memvaksin sekitar 1.000 orang per hari dalam tiga bulan ke depan.

Sementara fasilitas vaksinasi di Osaka, kota metropolis barat Jepang, akan memberikan sekitar 5.000 suntikan vaksin dalam sehari.

Fasilitas vaksinasi massal juga direncanakan untuk Nagoya, Kobe dan kota-kota besar lainnya.

Baca juga : Jokowi Dorong Pimpinan Negara Atasi Kesenjangan Vaksin Corona

Sebelumnya, Perdana Menteri Yoshihide Suga memerintahkan Kementerian Pertahanan mendirikan pusat-pusat untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 di Jepang.

Gelombang infeksi keempat di Jepang telah membuat pihak berwenang memberlakukan status keadaan darurat yang mencakup sebagian besar wilayah negara itu, termasuk Tokyo. 

Gelombang infeksi baru itu telah meningkatkan kekhawatiran tentang keputusan untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo yang akan dimulai 23 Juli.

Status keadaan darurat akan berakhir pada 31 Mei, tetapi Pemerintah berencana untuk memperpanjangnya hingga 20 Juni.

Baca juga : Jelang Uji Coba, Egy Langsung Nyetel Dalam Timnas

Menurut pelacak global Reuters, hanya 4,4 persen dari 125 juta penduduk Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, 
 
Angka itu merupakan tingkat imunisasi paling lambat di antara negara-negara besar dan kaya di dunia.

Jepang memulai pelaksanaan inokulasi pada pertengahan Februari, yakni lebih lambat dari kebanyakan negara-negara ekonomi maju. Pelaksanaan vaksinasi awalnya diperlambat oleh kurangnya pasokan vaksin Pfizer Inc dan BioNTech SE yang diimpor. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.