Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi Dorong Pimpinan Negara Atasi Kesenjangan Vaksin Corona

Sabtu, 22 Mei 2021 11:12 WIB
Presiden Jokowi  berpidato secara virtual dalam KTT Kesehatan Global, Jumat (21/05/2021) malam. (Foto: BPMI SETPRES)
Presiden Jokowi berpidato secara virtual dalam KTT Kesehatan Global, Jumat (21/05/2021) malam. (Foto: BPMI SETPRES)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara dunia untuk melakukan langkah nyata dalam mengatasi kesenjangan vaksin Covid-19.

“Saya harus kembali mengingatkan bahwa kita hanya akan betul-betul pulih dan aman dari Covid-19 jika semua negara juga telah pulih. No one is safe until everyone is,” ujarnya saat berpidato secara virtual dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kesehatan Global, Jumat (21/5) malam.

Mantan Gubernur DKI ini menyoroti masih adanya kesenjangan pasokan vaksin. Ia mengungkapkan, bahwa di saat beberapa negara mulai melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko rendah, yakni anak-anak dan usia belia, hanya 0,3 persen pasokan vaksin global yang tersedia bagi negara berpenghasilan rendah.

Kesenjangan tampak menjadi semakin nyata saat 83 persen pasokan vaksin global telah diterima negara-negara kaya, sementara 17 persen sisanya diterima negara-negara berkembang, di mana terdapat di dalamnya 47 persen populasi dunia.

Baca juga : WTO: Penghapusan Paten Tak Cukup Atasi Kesenjangan Vaksin

“Untuk itu, kita harus melakukan langkah nyata yaitu, dalam jangka pendek, kita harus mendorong lebih kuat lagi doses-sharing melalui skema Covax Facility. Ini merupakan bentuk solidaritas yang harus didorong dan dilipatgandakan khususnya dalam mengatasi masalah rintangan suplai,” kata Presiden seperti dikutip Seskab.id.

Adapun dalam jangka panjang, masyarakat global harus dapat melipatgandakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan global dan membangun ketahanan kesehatan.

Hal tersebut tentunya memerlukan peningkatan kapasitas produksi secara kolektif melalui alih teknologi dan investasi.

“Jika isu kapasitas produksi dan distribusi vaksin tidak segera ditangani, saya khawatir akan semakin lama kita dapat menyelesaikan pandemi ini,” ucapnya.

Baca juga : PPP Minta Para Suporter Jangan Bikin Gaduh

Jokowi mengajak negara-negara anggota G20 memberikan dukungan bagi peningkatan produksi dan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. 

Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia mendukung penuh proposal Trips Waiver yang mengusulkan untuk sementara waktu melepaskan kewajiban dalam melindungi hak kekayaan intelektual terkait pencegahan, penanganan, atau pengobatan Covid-19.

Indonesia telah memutuskan untuk menjadi salah satu negara co-sponsor proposal tersebut. Indonesia juga berharap agar negara-negara anggota G20 lainnya dapat memberikan dukungan yang sama.

“Sebagai produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara, Indonesia siap untuk menjadi hubungan bagi peningkatan produksi vaksin di kawasan,” imbuh Presiden.
Selain itu, negara-negara G20 juga harus ambil bagian untuk membangun arsitektur ketahanan kesehatan global yang kokoh untuk dapat menghadapi ancaman serupa di masa mendatang dengan lebih baik. 

Baca juga : Ini, 6 Pangkalan Udara Israel Target Serangan Rudal Palestina

Oleh karenanya, kerja sama global menjadi sebuah keniscayaan. “Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Roma sangat penting untuk ketahanan kesehatan global. Namun, prinsip tersebut tidak akan berarti jika tidak diterapkan secara konkret. Implementasi adalah kunci dan dunia hanya bisa pulih serta menjadi lebih kuat jika kita melakukannya bersama. Recover together, recover stronger,” tandasnya.

Untuk diketahui, KTT Kesehatan Global merupakan salah satu pertemuan G20 di bawah Presidensi Italia untuk tahun 2021. KTT ini dihadiri oleh pemimpin negara G20, negara undangan, serta pimpinan organisasi internasional.

KTT Kesehatan Global menghasilkan kesepakatan ‘Deklarasi Roma’ yang berisikan prinsip kerja sama multilateral dan tindakan bersama untuk mencegah krisis kesehatan global di masa depan dengan komitmen untuk membangun dunia yang lebih sehat, aman, adil, dan berkelanjutan. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.