Dark/Light Mode

Ketemu Putra Mahkota Saudi, JK Nanya Kasus Khashoggi

Minggu, 2 Desember 2018 08:07 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman di sela acara KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11). (Foto: Twitter @husainabdulah1)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman di sela acara KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11). (Foto: Twitter @husainabdulah1)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panasnya kasus pembunuhan jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi, rupanya menarik perhatian Wapres JK. Kesempatan bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS), digunakan JK untuk menanyakan perkembangan kasus ini.

Lantas apa jawaban MBS? “Putra Mahkota menjelaskan bahwa saat ini proses hukum terus berjalan dan sekitar 11 orang sudah ditangkap terkait kasus tersebut,” demikian keterangan pers JK yang diterima, Sabtu (1/12). Keduanya bertemu di sela acara KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11). Pertemuan keduanya berlangsung di area bilateral yang terletak di Costa Salguero Center, Buenos Aires.

Dalam pertemuan bilateral ini, Wapres didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mohammad Fachir, dan Sekretaris Wakil Presiden Mohammad Oemar.

Baca juga : Trump: Laporan CIA Prematur

Untuk diketahui, Muhammad bin Salman disorot dunia karena diduga terlibat dalam pembunuhan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di Turki. Khashoggi dibunuh tak lama setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul Turki, 2 Oktober lalu. Kasus ini bikin Arab Saudi tegang dengan negara-negara Barat, serta menampar citra pangeran Mohammed bin Salman. Arab Saudi mengklaim tidak bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Kunjungan Muhammad bin Salman di KTT G20 ini penuh kontroversi. Berdasarkan Human Rights Watch, Argentina bahkan menerjunkan jaksa federal untuk menyelidiki kasus pembunuhan Khashoggi selama Putra Mahkota berada di Argentina untuk menghadiri KTT G20.

Sebelumnya juga, Perdana Menteri Inggris Theresa May berencana mengangkat isu pembunuhan Jamal Khashoggi di KTT G20. “Saya berniat untuk berbicara dengan Pangeran Arab Saudi. Pesan yang akan saya sampaikan akan sangat jelas, yaitu isu Jamal Khashoggi dan isu Yaman,” kata Theresa May kepada wartawan, dalam penerbangan menuju Buenos Aires seperti dikutip Reuters, Jumat (30/11).

Baca juga : Kasus Khashoggi, CIA Pojokin Putra Mahkota Saudi

Selain ngobrolin kasus tersebut, Wapres JK juga membahas kerja sama ekonomi dengan Muhammad bin Salman. Salah satunya proyek pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah. Dalam proyek tersebut, Saudi meminta Indonesia segera menindaklanjuti pembangunan kilang minyak. Saudi siap menanam modal senilai 6 miliar dolar AS atau setara Rp 86 triliun. “Kan kita sudah ada perjanjian untuk bangun kilang minyak di Cilacap. Mereka minta dipercepat. Investasinya cukup besar, sekitar 6 miliar dolar AS,” kata JK.

JK mengakui, terhambatnya pembangunan kilang minyak tersebut disebabkan oleh lambatnya gerakan pemerintah dalam menyiapkan lahan. Padahal, Arab Saudi memegang kuat komitmen untuk menggelontorkan investasi dalam proyek tersebut. Ditegaskan JK, pembangunan kilang minyak Cilacap tidak hanya menguntungkan Arab Saudi sebagai investor utama, tetapi juga memberikan dampak positif yang akan dirasakan langsung oleh Indonesia.

Modifikasi kilang Cilacap termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini digarap PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco. Apabila proyek tersebut beroperasi, kapasitas kilang minyak di Cilacap akan naik menjadi 400.000 barel per hari (bph), dari sebelumnya 348.000 bph. “Kala kilang minyak Cilacap jadi, kita bisa mengurangi impor minyak,” tutur JK. [FAQ/net]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.