Dark/Light Mode

Mangkir Dari Kesepakatan

Junta Militer Burma Bikin Gondok Menlu Se-ASEAN

Rabu, 9 Juni 2021 05:24 WIB
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (kanan) dalam pertemuan Menlu ASEAN-China di Chongqing, China, 7 Juli 2021.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (kanan) dalam pertemuan Menlu ASEAN-China di Chongqing, China, 7 Juli 2021.

RM.id  Rakyat Merdeka - Junta militer Myanmar ngotot melanjutkan kebijakan yang mereka anggap sebagai jalan menuju demokrasi di negara tersebut. Mereka ogah mengikuti kesepakatan negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association Southeast Asia Nations/ASEAN).

Padahal, sesuai konsen­sus yang disepakati April lalu, ASEAN meminta Burma, sebu­tan lain Myanmar, mengakhiri kekerasan dan melakukan dialog dengan lawan politiknya. Hal itu terangkum dalam lima konsen­sus yang telah disepakati.

Baca juga : Erick Segera Bubarin BUMN Yang Mati Suri

Namun, Menteri Luar Negeri (Menlu) yang ditunjuk junta, Wunna Maung Lwin bersikeras, negaranya tak akan mengikuti lima langkah yang telah dihasil­kan usai kudeta.

Hal itu membuat para Menlu se-Asia Tenggara kecewa. Ini terungkap dalam pertemuan di China pada Senin (7/6).

Baca juga : Junta Militer Myanmar Jangan Mbalelo Dong Ya

“Jujur, kami kecewa dengan perkembangan yang sangat, san­gat, sangat lambat,” ujar Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan setelah pertemuan sejumlah pemimpin ASEAN dengan China, seperti diku­tip Reuters.

Menurutnya, penanganan ka­sus Myanmar berjalan lambat. Termasuk ASEAN, juga lambat menangani situasi di Myanmar. Namun ia menekankan, upaya diplomatik ASEAN hanya dapat berjalan jika ada kemauan tulus Myanmar untuk berdialog, ber­negosiasi, dan rekonsiliasi.

Baca juga : Usung Konsep Sustainability, Nespresso Buka Butik Terbaru di PIM 3

Sementara Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, bantuan China juga dibutuhkan dalam upaya menye­lesaikan konflik ini. “(Bantuan China akan) sangat dihargai karena akan berkontribusi mencapai solusi damai,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.