Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Roadshow Virtual Ke Sumsel, Delegasi Uni Eropa Jajaki Potensi Perdagangan Dan Investasi
Selasa, 15 Juni 2021 23:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), melakukan pertemuan bisnis secara virtual, Selasa (15/6/2021). Agendanya, membahas peluang perdagangan dan investasi dengan para pemangku kepentingan di provinsi tersebut.
Pertemuan itu juga untuk meningkatkan pemahaman akan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang tengah dalam tahap perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Uni Eropa mendukung upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Kami menyambut baik kembalinya investasi asing langsung di Indonesia baru-baru ini, termasuk dari Uni Eropa," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Bapak Vincent Piket.
"Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (EU-Indonesia CEPA) akan membantu meningkatkan perdagangan dan investasi lebih banyak lagi serta berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pemulihan ekonomi di Indonesia,” imbuhnya.
Selama lebih dari 30 tahun, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Pada 2019, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro.
"Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspor dan untuk memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional,” ungkap Dubes Vincent Piket.
Baca juga : Eropa Masih Sakit Hati Dengan Donald Trump
Pertemuan virtual dengan Delegasi Uni Eropa mendapat sambutan positif dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
”Hubungan Indonesia dan Uni Eropa sejak dulu sangat bersahabat dan saling membangun demikian pula kerja sama di bidang perdagangan, ekonomi, investasi, pertanian, dan lingkup lainnya,” ucapnya.
Gubernur Sumsel memaparkan kelebihan Bumi Sriwijaya itu. Yakni letaknya yang strategis di lintasan perdagangan internasional, dekat dengan pusat kegiatan ekonomi ASEAN, juga dengan pusat-pusat pemerintahan RI.
Tak hanya itu, katanya, Sumatera Selatan juga kaya dengan sumber daya alam, lahan yang luas, panorama alam yang indah, serta warisan budaya yang beragam.
"Kami membuka peluang investasi selebar-lebarnya di bidang infrastruktur khususnya pembangunan pelabuhan laut dalam Tanjung Carat, jalan tol dan lain-lain” jelas Herman Deru.
“Selain berinvestasi, kami juga ingin memperluas peluang untuk melakukan ekspor ke Eropa. Karena itu kami berharap para pelaku usaha dapat membuka wawasan bagaimana meningkatkan potensi ekspor perdagangan,” tambahnya.
Baca juga : Soal TWK, Pengamat Ini Nilai Pimpinan KPK Perlu Diapresiasi
Acara dibuka dengan paparan Dandy Rafitrandi, Department of Economics, Center for Strategic and International Studies (CSIS) tentang studi CSIS terbaru mengulik potensi Perjanjian CEPA Uni Eropa-Indonesia dalam mendorong reformasi ekonomi dan pertumbuhan investasi di Tanah Air.
Studi tersebut diprakarsai BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan Kementerian Perdagangan di bawah ARISE+ Indonesia Trade Support Facility dan dilaksanakan CSIS.
Pertemuan tersebut juga menampilkan diskusi panel yang membahas manfaat CEPA dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Indonesia.
Panelis tersebut antara lain Marika Jakas, Kepala Bagian Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia; Dina Kurniasari, Koordinator Urusan Eropa, Direktorat Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI; Wahyuni Bahar, Ketua Komite Tetap Lembaga Multilateral dan Perjanjian Perdagangan Bebas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Gustaaf Reerink dari EuroCham.
Selanjutnya sesi kedua membahas bagaimana CEPA akan meningkatkan kemitraan investasi dan perdagangan, dengan menghadirkan Thierry Beranger, Negosiator Investasi Komisi Eropa; Megaria, Kepala Badan Penanaman Modal Sumatera Selatan dan pebisnis lokal Endang W Wierono, CEO INCOME Realty.
Diskusi dalam sesi ini menyoroti pula potensi investasi di Sumatera Selatan, dan membahas rencana ekspansi kawasan industri.
Baca juga : Mendag Harap Kinerja Ekspor Dan Investasi Tambah Moncer
Permintaan di bidang manufaktur, pertanian dan produk lainnya di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan didorong pemulihan pasca pandemi.
Dengan basis konsumen yang besar dan daya beli yang tinggi, Uni Eropa menjadi pilihan yang menarik bagi Sumatra Selatan untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.
Sebelum pertemuan dengan Sumatera Selatan, Uni Eropa telah menyelenggarakan roadshow/ kunjungan bisnis CEPA dengan Pemprov Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Selanjutnya Delegasi Uni Eropa berencana mengadakan beberapa roadshow lagi yakni bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Bali. [MEL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya