Dark/Light Mode

42 Kali Tes Tetap Positif Covid-19, Pasien Corona Sembuh Setelah 10 Bulan

Kamis, 24 Juni 2021 21:54 WIB
Dave Smith (Adrian Sherratt/The Guardian)
Dave Smith (Adrian Sherratt/The Guardian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dave Smith, pria berusia 72 tahun, mengidap Covid-19 berkelanjutan dalam sepuluh bulan atau 305 hari. Ini tercatat sebagai kasus terlama.

Smith, pensiunan instruktur mengemudi dari Bristol di sebelah barat Inggris, mengatakan dia menjalani 42 kali tes, tujuh kali dirawat di rumah sakit, dan telah membuat rencana pemakaman.

"Saya pasrah. Saya memanggil keluarga, berdamai dengan semua orang, dan mengucapkan selamat tinggal," katanya kepada BBC.

"Setiap kali kondisi saya menurun berbuat hingga nyaris mati. Istri saya juga sudah mengatur acara pemakaman lima kali."

Baca juga : Laporkan 220 Kasus Baru Covid-19, Vietnam: Jumlah Positif 13.948

Linda, istri Smith, dikarantina bersamanya di rumah. "Kami tidak berpikir dia akan kembali," ujar Linda.

Ed Moran, konstultan penyakit menular di University of Bristol dan North Bistol NHS Trust, mengatakan Smith memiliki virus aktif di tubuhnya.

"Kami dapat membuktikan dengan mengirim sampel virusnya ke mitra universitas bahwa virusnya aktif," kata Ed Moran.

Smith pulih setelah pengobatan dengan koktail antibodi sintetis yang dikembangkan Regeneron, perusahaan biotek AS. Obat ini diizinkan atas dasar belas kasih kepada Smith, tapi Inggris tidak merestui penggunaan secara klinis.

Baca juga : Ahli Virologi: Mutasi Covid-19 Tak Selamanya Ganas

Hasil uji klinis yang diterbitkan bulan ini menunjukan, pengobatan itu mengurangi kematian di antara pasien Covid-19 parah yang tidak dapat meningkatkan respons kekebalan.

"Sepertinya, saya diberikan hidup kembali," kata Smith kepada BBC.

Empat puluh lima hari setelah diberi obat itu, Smith dites negatif. Ini kali pertama dalam 305 hari perawatan Smith tidak dinyatakan positif.

Perawatan Smith bukan bagian percobaan resmi, tapi kasusnya kini sedang dipelajari ahli virus Andrew Davidson dari University of Bristol.

Baca juga : DPR Dihantam Covid-19, Imin Minta Sekjen Tetapkan WFH 75 Persen

Sebuah makalah tentang kasusnya akan dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa bulan depan. Dalam makalah itu, Smith disebut sebagai kasus infeksi terpanjang yang tercatat dalam literatur.

"Di mana virus bersembunyi di dalam tubuh, dan bersamanya terus menginfeksi orang lain, kami tidak tahu pungkas," Davidson.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.