Dark/Light Mode

Curhat PM Shtayyeh Kepada Pejabat Swedia

Palestina Nggak Nrimo Perlakuan Israel

Rabu, 1 Mei 2019 19:11 WIB
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh bertemu dengan Sekretaris Negara Swedia Urusan Luar Negeri Annika Soder di Ramallah, Tepi Barat. (Foto Wafa)
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh bertemu dengan Sekretaris Negara Swedia Urusan Luar Negeri Annika Soder di Ramallah, Tepi Barat. (Foto Wafa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Palestina akan secara bertahap melepaskan diri dari Israel, dan memperkuat ekonomi nasional serta mendorong sektor industri dan pertanian guna menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

Pernyataan itu disampaikan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh dalam pertemuan dengan Sekretaris Negara Swedia Urusan Luar Negeri Annika Soder di Ramallah, Tepi Barat Sungai Yordan.

Baca juga : Ternyata, Pemberian Barang Mewah Kepada Bupati Sri Adalah Saran Orang Dekatnya

Shtayyeh, sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara di Jakarta, kemarin, menekankan takkan nrimo dari perlakuan Israel.

"Kami takkan menyerah untuk menerima apa saja yang tidak memenuhi hak sah minimal kami meskipun menghadapi situasi politik yang sulit dan menghadapi perang keuangan," cetusnya.

Baca juga : KPK Garap Sejumlah Pejabat PLN dan Anak Perusahaannya

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Otonomi Nasional Palestina untuk terus membayar keluarga tahanan Palestina yang dipenjarakan di Israel karena melawan pendudukan dan mereka yang gugur oleh pasukan Israel.

Ia menekankan, berlanjutnya perampasan uang Palestina oleh Israel takkan diterima, dan menyampaikan perlunya untuk memeriksa semua masalah keuangan dengan Israel untuk memaksanya berhenti mencuri dana Palestina.

Baca juga : Industri Perhotelan Melempem

Israel yang menahan uang pajak sebesar 138 juta dolar AS (Rp 1,9 triliun) yang seharusnya dibayarkan kepada Otoritas Palestina (PA). Sesuai kesepakatan perdamaian sementara, Israel mengumpulkan pajak atas nama Palestina, untuk kemudian ditransfer ke otoritas Palestina. Dengan buntunya perundingan antara kedua pihak, seringkali Israel menahan transfer uang pajak kepada otoritas Palestina sebagai bentuk protes juga tekanan.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.