Dark/Light Mode

Selepas 31 Agustus, AS Nggak Kepikiran Buka Kantor Kedutaan Di Afghanistan

Minggu, 29 Agustus 2021 21:29 WIB
Menlu AS Anthony Blinken (Foto: Net)
Menlu AS Anthony Blinken (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan, AS tidak akan memiliki Kedutaan Besar di Afghanistan setelah 31 Agustus.

Kepada ABC, Blinken mengatakan, pemerintah AS akan tetap terlibat secara diplomatik di wilayah tersebut. Namun, pembukaan kembali kedutaan di Kabul akan tergantung pada sikap Taliban.

Blinken menambahkan, pemerintah AS masih aktif bekerja untuk mengevakuasi sekitar 300 warga Amerika dari Afghanistan, yang telah meminta bantuan untuk meninggalkan negara tersebut.

Baca juga : Identitas Nggak Jelas, Korsel Pulangkan 1 Pengungsi Afghanistan

Ditanya soal serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan dua anggota ISIS pada Jumat (27/8), menyusul bom bunuh diri ISIS yang menewaskan sejumlah warga Afghanistan dan 13 prajurit AS, Blinken mengatakan rincian target lebih lanjut akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

"Kami menargetkan dua individu yang merupakan perencana dan fasilitator penting untuk ISIS,” kata Blinken, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan merilis lebih banyak informasi tentang apa yang mereka lakukan dan tanggung jawab mereka di masa datang.

Blinken juga menegaskan kembali komentar Presiden Biden pada Sabtu (28/8), yang menyebut adanya potensi serangan terhadap pasukan AS di Kabul.

Baca juga : Keluarga Polri Buka Sentra Vaksinasi Di RPTRA Pesanggrahan

“Kemungkinan besar, ada serangan tambahan antara sekarang dan tanggal 31. Ini adalah waktu paling berbahaya, dalam misi yang sudah sangat berbahaya," cetusnya.

Ketika ditanya mengapa AS tidak mengambil proteksi lebih cepat, mengingat maraknya info aliran intelijen tentang potensi serangan ISIS, Blinken mengatakan, bagian dari misi itu pasti melibatkan kontak langsung antara prajurit dan mereka yang ingin memasuki bandara. Sebagai bagian dari proses skrining masuk lapangan terbang.

"Pemerintah akan melihat, apakah ada hal yang lebih baik, untuk mencegah serangan teroris yang menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 anggota layanan AS," pungkas Blinken, seperti dikutip CNN. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.