Dark/Light Mode

Banyak Pemimpin Bersifat Penjajah

Anwar Ibrahim: Anak Muda Wajib Tampil Dan Lakukan Pembaruan

Rabu, 1 September 2021 21:07 WIB
Tokoh opisisi Malaysia Anwar Ibrahim saat webinar bertajuk Perpaduan Teras Kebangkitan Nusantara yang digelar Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) Selasa (31/8). (Foto: Ist)
Tokoh opisisi Malaysia Anwar Ibrahim saat webinar bertajuk Perpaduan Teras Kebangkitan Nusantara yang digelar Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) Selasa (31/8). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anak muda diharapkan tampil menjadi pemimpin yang memiliki idealisme dan membawa perubahan. Tokoh opisisi Malaysia Anwar Ibrahim menyebut, saat ini masih banyak pemimpin yang mewarisi sifat penjajah.

Dalam webinar bertajuk Perpaduan Teras Kebangkitan Nusantara yang digelar Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) Selasa (31/8), Anwar menyebut, pemimpin saat ini yang seangkatan dengannya, memiliki warisan penjajah. Karena warisan itu, banyak yang memiliki sikap menindas.

"Banyak yang suka menindas, rakus, mengambil kekayaan negara untuk keuntungan sendiri. Hal ini patut disudahi," tegas Anwar.

Dia menambahkan, penjajah memiliki sifat memperdaya. Para penjajah menguasai pikiran dan jiwa. Makanya, anak muda harus tampil memimpin dengan pembaruan dan memikirkan rakyat.

Baca juga : Momen Presiden Foto Bersama Penerbang Garuda Flight Dan Nusantara Flight

"Untuk mendapatkan semua itu, anak muda harus dipersiapkan. Dengan ilmu dan akhlak. Contohlah Rasulullah," imbaunya.

Anwar percaya, program kepemimpinan yang dibuat oleh beberapa kalangan pemuka agama dan nasionalis akan mempersiapkan anak muda menjadi orang berilmu dan berakhlak.

"Kita harus mendorong ini. Memperkuat semangat daya juang dan daya tahan anak-anak muda ini," ujar Anwar.

Masalah yang dihadapi pemimpin saat ini, kata Anwar, adalah soal kemamusiaan. Menurutnya, kekuasaan elite tidak mewakili aspirasi rakyat. Padahal, para penguasa itu diangkat oleh rakyat. Tetapi, mereka malah menjadikan politik sebagai wadah mengumpulkan kekayaan.

Baca juga : Dihantam Pandemi, GTS Internasional Tetap Penuhi Hak Karyawan Dan Siap IPO

Makanya, dia berharap, suntikan semangat yang diberikan kepada para pemimpin muda, dapat memberikan kekuatan untuk perubahan. "Saatnya kita mengganti penjajahan ini," katanya.

Di kesempatan yang sama, bekas Menteri Perindustrian Indonesia Fahmi Idris mengatakan, saat ini ketidakadilan sosial menjadi tantangan utama kepemimpinan dunia. Dia menambahkan, sudah saatnya anak muda menjadi pemimpin. Untuk mengubah ketidakadilan sosial tersebut.

Menurut Fahmi, anak muda memegang peranan sangat penting terhadap pembaruan di dunia. Baik itu di Malaysia, maupun di Indonesia. "Sekarang dunia menghadapi berbagai masalah. Salah satunya ketidakadilan sosial. Ini masalah yang sangat berat yang dihadapi Indonesia dan Malaysia," imbuhnya.

Dikatakannya, kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut diperburuk kemunculan pandemi Covid-19. Masalah ini, kata Fahmi, sering luput dari mata pemimpin. Karenanya, kepemimpinan yang mampu berinovasi sangat dibutuhkan. Namun dengan tetap memanusiakan manusia.

Baca juga : Anwar Ibrahim Selubang Jarum

"Yang muda harus berdiri di depan mengambil alih apa yang telah dilakukan para orang tua selama ini," tegasnya.

Dia berharap, ke depan, suara anak muda dapat lebih digaungkan lagi. Dia yakin, anak-anak muda memiliki solusi lebih baik dan cemerlang dalam menghadapi berbagai tantangan dunia yang kian kompleks. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.