Dark/Light Mode

Badai Ida Di Wilayah Timur AS Telan 46 Korban Jiwa

Jumat, 3 September 2021 09:26 WIB
Banjir merendam sejumlah kendaraan di negara bagian Philadelphia, AS. (Foto: AP via CNN)
Banjir merendam sejumlah kendaraan di negara bagian Philadelphia, AS. (Foto: AP via CNN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Total korban jiwa akibat badai Ida yang melanda kota-kota di wilayah timur AS pada Kamis (2/9), telah mencapai angka 46. Termasuk, korban meninggal dunia di New Jersey yang berjumlah 23.

Gubernur Phil Murphy mengatakan, sebagian besar korban meninggal adalah mereka yang terjebak dalam kendaraan dan hanyut terbawa air. Masih banyak yang belum ditemukan.

"Kami akan terus berusaha melengkapi seluruh korban meninggal. Mereka tersebar di beberapa kabupaten. sebagian besar terkonsentrasi di Jersey tengah dan beberapa di utara," kata Murphy seperti dikutip CNN, Kamis (2/9) malam.

Puluhan orang tewas di 6 negara bagian timur: Connecticut, Maryland, New Jersey, New York, Pennsylvania, dan Virginia setelah badai bercurah hujan tinggi menghantam wilayah tersebut.

Termasuk, seorang polisi di Connecticut yang hanyut saat menanggapi panggilan orang hilang.

Baca juga : Apakah Takdir Anies Akan Seperti Jokowi

Di New York City, Gugus Tugas mengecek rumah warga untuk memastikan tak ada korban terjebak di basement. Di wilayah selatan New Jersey, warga sudah mulai membenahi rumah yang luluh lantak akibat badai Ida.

Di daerah Philadelphia, beberapa jalan terendam air, menunda layanan kereta api dan bus kota, menutup gedung-gedung kota. Warga didesak bekerja dari rumah.

Tim penyelamat menavigasi perahu melalui jalan-jalan yang banjir di dan sekitar Philadelphia, Delaware utara dan sebagian negara bagian New York, mengangkut orang-orang dari rumah-rumah yang terendam banjir, Kamis (2/9). 

Berbagai upaya penyelamatan terus dilakukan hingga kini.

"Ada banyak kerusakan. Saya menjelaskan kepada gubernur, seluruh anggota tim Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) yang ada di lapangan, siap memberikan semua bantuan yang dibutuhkan," kata Presiden AS Joe Biden.

Baca juga : Hari Ini, Semua Wilayah Jakarta Cerah Berawan

Di New York City, penumpang kereta bawah tanah dievakuasi saat operasionalnya dihentikan pada Rabu (1/9) malam. Sementara yang lainnya, terdampar semalaman di stasiun kereta bawah tanah, tidur di bangku seadanya.

Kamis (2/9), Kepala Departemen NYPD Rodney Harrison mengatakan, 835 orang telah diselamatkan dari sistem kereta bawah tanah.

Beverly Pryce, seorang perawat dari Queens, termasuk di antara mereka yang bermalam di stasiun kereta bawah tanah Manhattan, setelah meninggalkan rumahnya pada Rabu (1/9) malam untuk pergi bekerja.

"Saya belum pernah melihat situasi seperti ini. Kalau saya tahu, tentu saya tidak akan meninggalkan rumah saya," ujar Pryce.

Rumah Amrita Bhagwandin, warga Queens juga banjir parah. "Saya telah kehilangan segalanya di sini, dan sebagian besar kehidupan di luar sana. Kami membutuhkan dukungan. Ini terlalu berat bagi kami. Seperti tak ada akhir," ujarnya.

Baca juga : PPKM Diperpanjang, 10 Kabupaten Di Wilayah Jawa Turun Ke Level 2

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, negara bagian sudah terbiasa dengan bencana. Tapi, yang ini beda.

"Saya akan mendesak orang untuk tinggal di rumah, mengecek tetangga, dan memastikan mereka baik-baik saja," katanya.

Murphy menyebut, banjir yang berdampak pada New Jersey ini sangat fenomenal. "Tidak pernah banjir seperti ini, tidak pernah hujan seperti ini," kata Murphy.

"Ini mencerminkan realitas perubahan iklim  dan kebutuhan untuk mengatasinya. Badai ini datang lebih sering dan dengan intensitas lebih," kata imbuhnya.

Keadaan darurat diumumkan untuk negara bagian New York, New York City dan New Jersey. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.