Dark/Light Mode

Buntut Rencana Australia Bangun Kapal Selam Nuklir

Prancis Ancam Tarik Dubes

Senin, 20 September 2021 06:28 WIB
Foto ilustrasi HMS Ambush buatan Inggris. (Foto: Dok. defenceimagery.mod.uk).
Foto ilustrasi HMS Ambush buatan Inggris. (Foto: Dok. defenceimagery.mod.uk).

 Sebelumnya 
Dalam pernyataan bersama, Australia, AS, dan Inggris me­nyatakan bahwa mereka men­jalin kerja sama untuk melawan kekuatan dan pengaruh “musuh” yang semakin besar di kawasan, terutama Laut China Selatan.

Menanggapi kesepakatan itu, Kedutaan Besar China di AS menyatakan, negara-negara tak boleh membangun blok eksklusif yang menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga.

Selain China, Prancis dan Uni Eropa juga melontarkan protes keras atas kerja sama trilateral antara Australia, AS, dan Ing­gris ini. Malah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengancam akan menarik duta besar (dubes) dari Australia dan AS.

Baca juga : Pertamina Salurkan Bantuan 4 Ton Beras Bagi Masyarakat Dumai

Menyadur Deutsche Welle, Sabtu (18/9), Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, keputusan itu diminta Macron.

“Pengabaian proyek kapal se­lam dan pengumuman kemitraan baru dengan Amerika Serikat yang bertujuan meluncurkan studi baru untuk kemungkinan kerja sama propulsi nuklir di masa depan adalah perilaku yang tidak dapat diterima di antara sekutu,” kata Le Drian.

“Konsekuensinya menyentuh konsep yang kami miliki tentang aliansi, kemitraan dan penting­nya Indo Pasifik bagi Eropa,” sambungnya.

Baca juga : Bruno Fernandes, Bisa Bawa Pulang Bola Pertandingan

Keputusan Prancis juga menyusul pembatalan Australia da­lam proyek kapal selam senilai 40 miliar dolar (Rp 570 triliun) dengan Prancis.

Australia tiba-tiba memi­lih untuk membeli kapal selam bertenaga nuklir dari AS dan menolak kapal selam diesel-listrik dari Prancis.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Le Drian menekankan bahwa keputusan Prancis untuk menarik dubesnya tersebut sangat serius.

Baca juga : Bantuan Pengusaha Peduli NKRI Jangkau Sumatera Selatan

Penarikan kembali duta be­sar Prancis untuk AS dan Australia belum pernah terjadi sebelumnya. Menanggapi penarikan tersebut, Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menye­sali keputusan Prancis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price menyebut, Prancis adalah mitra vital dan sekutu tertua AS. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.