Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pidato Di Forum PBB Secara Virtual

Jokowi Lembut, Tapi Nendang

Jumat, 24 September 2021 07:35 WIB
Presiden Jokowi pidato di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (23/9/2021). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi pidato di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (23/9/2021). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi pidato di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, kemarin. Dalam pidatonya, eks Wali Kota Solo itu bicara soal penanganan pandemi, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, hingga perang dan terorisme. Gaya pidato Jokowi lembut, tapi isinya nendang.

Jokowi berpidato secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor. Dalam kesempatan itu, Jokowi tampil resmi. Dia mengenakan setelan jas warna biru gelap dengan dasi warna merah menyala.

Baca juga : Luhut Tak Ada Tandingannya

Selama hampir 7 menit, Jokowi berpidato di atas mimbar dengan menggunakan bahasa Indonesia. Gaya pidatonya tenang. Suaranya lembut dengan sesekali memberi pengalaman disertai gerakan tangan.

Apa yang disampaikan? Jokowi mengawali pidato dengan menyampaikan empat persoalan yang dihadapi dunia saat ini. Soal pandemi, pemulihan ekonomi, ketahanan iklim, serta konflik dan perang.

Baca juga : Santri Di Aceh Semangat Divaksin, Jokowi Happy

“Melihat perkembangan dunia saat ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama-sama,” ajak Jokowi.

Soal pandemi, Jokowi menilai hasil sidang umum PBB ini harus memberikan harapan bahwa pandemi Corona bisa tertangani dengan cepat, adil, dan merata. Sayangnya, kemampuan dan kecepatan antarnegara dalam menangani Corona termasuk vaksinasi, sangat timpang.

Baca juga : Menlu Marise Payne: Kemitraan Indonesia-Australia, Lanjutkan!

Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. “Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata. Di masa depan, kita harus menata ulang arsitektur ketahanan kesehatan global, global health security system,” kata Jokowi.

Selain itu, lanjut Jokowi, diperlukan mekanisme baru untuk penggalangan sumber daya kesehatan global, baik pendanaan vaksin, obat-obatan, alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan secara cepat dan merata di seluruh negara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.