Dark/Light Mode

Siapin Anggaran Jumbo Buat Beli Rudal dan Drone

Jepang Pasang Kuda-kuda Hadapi Militer Tirai Bambu

Kamis, 14 Oktober 2021 06:20 WIB
Armada kapal perang milik Jepang. (Foto: REUTERS/Yuri Maltsev/File Photo).
Armada kapal perang milik Jepang. (Foto: REUTERS/Yuri Maltsev/File Photo).

 Sebelumnya 
Yoichiro Sato, pengamat hubungan internasional di Univer­sitas Ritsumeikan Asia Pasifik mengatakan, para pemimpin konservatif LDP ingin Jepang bangkit lagi.

“Mereka sedang menentukan arah, itulah yang ingin dilakukan oleh kaum konservatif,” ujar Sato, dilansir Reuters, kemarin.

Robert Ward, pengamat dari London di Institut Internasional untuk Studi Strategis mengata­kan, langkah itu sebagai mani­festo LDP untuk menggalang dukungan publik untuk perubahan kebijakan pertahanan.

Baca juga : PLN Topang Pasokan Listrik Pabrik Baterai

“Arah perjalanan sekarang sudah ditentukan,” tegas Ward.

Disebutkan, bahwa strategi militer Jepang difokuskan pada mempertahankan wilayah di sepanjang tepi Laut Cina Timur. Di mana Tokyo terkunci dalam perselisihan dengan Beijing atas sekelompok pulau tak berpenghuni itu. Rantai Okinawa, Tai­wan, dan pulau-pulau yang membentang melalui Filipina membentuk apa yang disebut oleh para perencana militer seba­gai Rantai Pulau Pertama.

Penghalang alami bagi operasi China di Pasifik Barat. Dengan tambahan anggaran militer 50 miliar (sekitar Rp 700 triliun) per tahun, Jepang dapat mem­beli lebih banyak peralatan dari AS. Termasuk pesawat tempur siluman F-35. Pesawat utilitas tilt-rotor Osprey dan drone pengintai, serta peralatan buatan dalam negeri. Seperti kapal pendarat amfibi, kapal perang kompak, kapal induk, kapal selam, satelit dan peralatan ko­munikasi untuk melawan perang yang berkepanjangan.

Baca juga : Rudal dan Drone Serang Saudi, AS Warning Warganya Berhati-hati

Yoji Koda, mantan Laksa­mana dan Komandan armada Angkatan Bela Diri Maritim Jepang mengatakan, militer negaranya terlatih dengan baik dan dilengkapi dengan persen­jataan canggih.

“Tapi keberlanjutan dan ketah­anannya adalah salah satu masalah paling serius,” beber Koda.

Kementerian pertahanan Jepang juga menginginkan uang untuk pesawat tempur silu­man asli, dan rudal yang dapat menyerang kapal musuh dan pangkalan darat lebih dari 1.000 kilometer. Negara itu juga mem­bangun kemampuan perang dunia maya, luar angkasa, dan elektromagnetik. Thomas Reich, Country Manager BAE Sys­tems PLC (BAES.L) menyebut, Jepang ingin memperoleh ke­mampuan yang sangat canggih di berbagai bidang.

Baca juga : Sabam Sirait: Semangat Juang Pahlawan Harus Jadi Kekuatan Hadapi Persaingan Global

“Apa yang ada dalam anggaran dan ke mana tujuannya adalah hal-hal yang benar-benar me­narik kami,” ujar Reich. BAES.L merupakan perusahaan pertahanan terbesar Inggris itu meru­pakan bagian dari konsorsium yang dipimpin Lockheed Martin Corp (LMT.N) yang membangun pesawat tempur F-35. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.