Dark/Light Mode

Catatan Perjalanan Ke Kazakhstan 1

Taburan Bintang Di Astana Economic Forum

Jumat, 24 Mei 2019 00:02 WIB
Wartawan Rakyat Merdeka Muhammad Rusmadi di Astana Economic Forum, Nur-Sultan, Kazakhstan.
Wartawan Rakyat Merdeka Muhammad Rusmadi di Astana Economic Forum, Nur-Sultan, Kazakhstan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 16-17 Mei pekan lalu, Kazakhstan kembali menggelar hajatan akbar, Astana Economic Forum (AEF) 2019. Sesuai namanya, forum tahunan ini dihelat di ibukota Kazakhstan, Astana, yang sejak Maret 2019 lalu, sudah resmi berganti nama menjadi Nur-Sultan. Berikut laporan wartawan Rakyat Merdeka Muhammad Rusmadi, dari Nur-Sultan, Kazakhstan.

AEF pada dasarnya merupakan platform internasional dan regional untuk dialog dan organisasi nirlaba yang bermarkas di Nur-Sultan. Awalnya, forum ini diselenggarakan oleh Eurasian Economic Club of Scientists Association dan Pemerintah Kazakhstan pada 2008. 

Namun sejak 2015, forum ini diselenggarakan oleh Economic Initiatives Fund of Kazakhstan, bagian Lembaga Penelitian Ekonomi di bawah Kementerian Ekonomi Nasional Kazakhstan. Selanjutnya, pertemuan-pertemuan digelar setiap tahun di Nur-Sultan. Antara 5 ribu hingga 8 ribu delegasi dari hampir 100-an negara hadir secara rutin. Mereka termasuk para kepala negara, eksekutif bisnis, politisi, jurnalis, ilmuwan, hingga peraih Hadiah Nobel. 

Baca juga : Kementan Inisiasi Kemitraan Pengembangan Kawasan Pisang di Jabar

Tahun ini, AEF 2019 fokus pada tema “Inspiring growth: people, cities, economies”. Tak kurang dari 5.600 delegasi dan 460 pembicara dari 74 negara hadir. Acara ini juga diliput oleh 381 jurnalis dari 30-an negara.

Dibuka oleh Presiden Pertama Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev dan dihadiri Presiden Kazakhstan yang baru, Kassym-Jomart Tokayev dan PM Republik Kazakhstan Askar Mamin, degup forum ini kian terasa dengan bertaburnya narasumber penting dan bergengsi yang menjadi pembicara. 

Mereka antara lain adalah Presiden Republik Armenia Armen Sarkissian, Perdana Menteri (PM) Georgia Mamuka Bakhtadze, Wakil PM Tiongkok Han Zheng, termasuk Managing Director IMF (International Monetary Fund) Christine Lagarde. 

Baca juga : Kenaikan PDB Buktikan Pertanian Pendukung Utama Ekonomi

Juga ada nama-nama top lainnya seperti Presiden Perempuan Pertama Republik Kirgizstan (2010-2011) Roza Otunbaeva, Wakil Perdana Menteri Pertama dan Menteri Strategi dan Keuangan era Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Dr Hyun Oh-Seok, hingga Penasihat Presiden Federasi Rusia Sergey Glazyev.

Tiga Pemenang Nobel juga diboyong ke hajatan ini. Mereka adalah Pemenang Nobel Perdamaian (2016) yang juga Presiden Colombia (2010-2018) Juan Manuel Santos, Pemenang Nobel dalam Ilmu Ekonomi (2018) yang juga Kepala Ekonom Bank Dunia asal Amerika Paul Romer, serta Pemenang Nobel Perdamaian (2006) asal Bangladesh, Prof Muhammad Yunus.

Dan, Indonesia boleh berbangga. Karena dua narasumber Tanah Air juga dihadirkan di forum ini. Mereka adalah Prof Armida Alisjahbana (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, yang juga Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) era Presiden SBY. Armida hadir dalam kapasitas sebagai Wakil Sekjen PBB dan Executive Secretary of the UN Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP).

Baca juga : Rampungkan Pemeriksaan Soal e- KTP, Ganjar Bilang Nggak Ada Yang Baru

Juga ada ekonom Indonesia lainnya, Muhammad Chatib Basri, Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2013-2014) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2012-2013).

Even tahun ini memang luar biasa! Karena belum pernah terjadi dalam sejarah AEF sebelumnya, untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, hanya dalam dua hari diadakan lebih dari 50 sesi dan kegiatan. 

Juga, untuk pertama kalinya dalam sejarah, semua even bisa diikuti secara online. Sehingga siapapun berkesempatan ikut serta dalam acara tersebut. Sekian banyak kuliah umum terbuka dari para pemenang Nobel dan politisi ini bisa diikuti siapapun! (Muhammad Rusmadi/Rakyat Merdeka)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.