Dark/Light Mode

Akhiri Lockdown, Selandia Baru Bidik 90 Persen Vaksinasi

Sabtu, 23 Oktober 2021 08:08 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: Times Of India)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Foto: Times Of India)

 Sebelumnya 
Sistem baru itu juga berarti mengakhiri penguncian nasional. “Kita memiliki vaksin untuk menciptakan tingkat keamanan dan perlindungan, dan akan meningkatkan kemampuan memprediksi,” kata Ardern.

Selandia Baru memberlakukan pembatasan Covid-19 paling ketat di antara negara-negara Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

Namun, tekanan pada Ardern meningkat untuk melonggarkan pembatasan karena jumlah kasus yang relatif kecil.

Baca juga : UID-Gajah Tunggal Sambut Inisiatif Warga Bangun Sentra Vaksinasi

Selandia Baru melaporkan 129 kasus Covid-19 pada Jumat, rekor harian tertinggi untuk ketiga kalinya minggu ini, meskipun Auckland tetap dikunci selama lebih dari dua bulan.

Pembatasan yang lebih longgar diberlakukan di sebagian besar wilayah negara berpenduduk 5 juta jiwa itu.

Jumlah kasus saat ini mencapai 2.389 dan Selandia Baru telah mencatat 28 kematian terkait virus Corona selama pandemi.

Baca juga : Keren, Indonesia Punya 2.100 Perusahaan Rintisan

Pihak berwenang telah memperingatkan infeksi akan cenderung lebih tinggi sampai jumlah vaksinasi meningkat.

Pemimpin Partai Nasional Oposisi Judith Collins mengatakan, kesulitan mencapai 90 persen vaksinasi membuat setiap warga Selandia Baru menghadapi lockdown dan ketidakpastian selama berbulan-bulan.

“Sangat bagus, kami sekarang memiliki 86 persen Kiwi yang setidaknya sudah divaksin satu dosis. tetapi kenyataannya 4 persen terakhir ini akan menjadi yang paling sulit untuk dicapai,” kata Collins. Kiwi adalah julukan bagi warga Selandia Baru. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.