Dark/Light Mode

Jokowi Mau Undang Pangeran MBZ, Sebagai Tamu Di KTT G20 Bali Tahun Depan

Kamis, 4 November 2021 09:58 WIB
Presiden Jokowi dalam dengan Pangeran MBZ di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Rabu (3/11)
Presiden Jokowi dalam dengan Pangeran MBZ di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Rabu (3/11)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berencana mengundang Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), untuk hadir sebagai tamu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tahun depan, saat Indonesia memegang presidensi G20.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Pangeran MBZ di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Rabu (3/11).

“KTT G20 tahun depan akan diselenggarakan di Bali, pada 30-31 Oktober 2022. Saya telah berencana mengundang Yang Mulia sebagai tamu presidensi Indonesia tahun depan. Saya sangat berharap, Yang Mulia dapat menerima undangan saya ini,” ujar Presiden Jokowi.

Di depan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger.

Selama presidensi, Indonesia juga akan memberikan perhatian terhadap sejumlah isu. Yaitu digitalisasi dan transisi energi, untuk memastikan ketersediaan teknologi bersih yang terjangkau bagi semua, keuangan inklusif khususnya bagi UMKM, perempuan, dan kelompok marginal, serta investasi untuk ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Baca juga : Jokowi Sampaikan 3 Syarat SDGs Di KTT Ke-13 IMT-GT

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace menyampaikan, Putra Mahkota menyambut baik undangan Presiden Jokowi tersebut.

“UAE akan menjadi salah satu tamu undangan untuk KTT G20, di bawah presidensi Indonesia,” ujar Menlu.

Menlu juga menjelaskan, pertemuan yang dilakukan antara kedua pemimpin berlangsung cukup lama, sekitar 2,5 jam.

Selain soal G20, kedua pemimpin juga membahas berbagai macam isu. Termasuk masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, dan perdagangan.

Isu lain yang dibahas kedua pemimpin yakni mengenai travel corridor arrangement (TCA).

Baca juga : Syukri Wahid: Selamatkan Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Di Balikpapan

Indonesia telah memiliki TCA dengan PEA sejak 29 Juli 2020, yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi.

Menlu berpendapat, dengan adanya vaksin dan platform-platform perlindungan, maka TCA ini harus diperkuat.

“Oleh karena itu, kedua belah pihak telah sepakat memperkuat TCA, dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan,” tutur Menlu.

Presiden Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan, dalam pembangunan ibu kota baru.

Kedua pemimpin sepakat menindaklanjuti secara intensif, berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.

Baca juga : Jokowi Kaget, Terminal Multiguna Wae Kelambu Di Labuan Bajo Ternyata Besar

“Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru,” tandasnya.

Dalam pertemuan dengan Pangeran MBZ, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.