Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mulai Senin, Jerman Haramkan Orang Belum Divaksin Masuki Restoran Dan Tempat Hiburan
Kamis, 11 November 2021 22:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Berlin, Ibu Kota Jerman tidak memperkenankan orang yang belum divaksin untuk mendatangi restoran, bar, bioskop dan tempat-tempat hiburan lainnya, mulai Senin (15/11) mendatang. Menyusul ledakan kasus Covid di negara tersebut.
Per hari ini, Jerman mencetak rekor kasus infeksi baru dengan jumlah 50.196.
"Mulai minggu depan, mereka yang belum divaksin tidak boleh datang ke tempat-tempat hiburan di Berlin. Acara outdoor yang dihadiri lebih dari 2.000 orang juga akan dilarang," demikian pernyataan Senat Kota, Rabu (10/11).
Baca juga : Wapres: Peparnas Tumbuhkan Semangat Kesetaraan Dan Persamaan
Vaksinasi Covid di Jerman, memang terbilang telat dibanding negara-negara Eropa Barat.
Dalam pesan videonya di situs resmi pemerintah pada Rabu (10/11), Kanselir Jerman Angela Merkel meminta jajarannya untuk bekerja keras meningkatkan cakupan vaksinasi. Asal tahu saja, saat ini, jumlah warga Jerman yang telah divaksin penuh baru mencapai 66,7 persen.
"Harus saya katakan, tingkat vaksinasi di Jerman belum mampu mengimbangi laju penyebaran virus," kata Merkel seperti dikutip CNN, Kamis (11/11).
Baca juga : Inggris Luncurkan Kemitraan Rp 7 T Untuk Sektor Hutan Dan Tata Guna Lahan
Jumlah kasus baru di Jerman, meroket dalam beberapa hari terakhir. Dalam sepekan, tingkat insidensi kasus mencapai 249,1 kasus per 100 ribu orang. Pekan lalu, hanya 154,5.
Tingkat rawat inap dan kematian masih berada di tingkat yang jauh lebih rendah dibanding puncak sebelumnya. Namun, kekhawatiran tetap membayangi. Mengingat cakupan vaksinasi di Jerman yang masih tergolong rendah. Ditambah lagi, musim dingin sudah di depan mata.
Merkel juga menyerukan pertemuan 16 negara bagian federal secepat mungkin, untuk memastikan langkah-langkah penanganan Covid terpadu di tingkat nasional.
Baca juga : Yakinlah, Mas Menteri Bukan Dalam Rangka Ingin Menyiksa
Dalam upaya mendongkrak cakupan vaksinasi, Komite Vaksin Jerman (STIKO) merekomendasikan vaksin Pfizer/BioNTech sebagai satu-satunya vaksin yang disuntikkan untuk orang berusia di bawah 30 tahun.
Keputusan ini diambil, setelah mengamati lebih banyak kasus radang jantung pada orang berusia muda yang disuntikkan vaksin Moderna.
"Rekomendasi ini berlaku untuk vaksinasi awal dan kemungkinan suntikan booster. Bahkan jika vaksin lain sebelumnya digunakan, vaksinasi lebih lanjut harus diberikan dengan Comirnaty (Pfizer / BioNTech)," demikian bunyi rilis STIKO, Rabu (10/11). [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya