Dark/Light Mode

Menteri LHK Apresiasi Revolusi Hijau Kalimantan Selatan

Selasa, 30 Juli 2019 17:25 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (Foto: Istimewa).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
MH2T dibangun dilahan seluas 90 ha yang akan menjadi satu dengan Kawasan Kantor Gubernur Kalsel yang sedang dibangun dilahan yang sama seluas total 400 ha. MH2T ini akan ditanami jenis Meranti, Ulin dan jenis pohon hutan tropis Kalimantan lainnya untuk pengawetan jenis dari kepunahan.

Jenis Ulin atau Balian merupakan jenis pohon hutan hujan tropis yang mulai langka karena lambatnya pertumbuhan dan kecilnya tingkat keberhasilan perkecambahan.

Hutan kota penting dibangun di wilayah perkotaan karena memberikan fungsi sebagai berikut: (1).Mengurangi peningkatan suhu udara di perkotaan.

(2).Mengurangi pencemaran udara (CO, Ozon, karbondioksida, oksida nitrogen, belerang dan debu

Baca juga : Sepasang Harimau Sumatera; Bonita dan Atan Bintang Dilepasliarkan di Riau 

(3).Mencegah terjadinya penurunan air tanah dan permukaan tanah.

(4).Mencegah terjadinya banjir atau genangan, kekeringan, intrusi air laut, meningkatnya kandungan logam berat dalam air; serta

(5).Mengendalikan perubahan iklim. Pada kesempatan tersebut KLHK juga menyerahkan bantuan bibit Meranti dan Ulin sebanyak 500 batang kepada Pemerintah Daerah Kalsel untuk semakin menghijaukan MH2T.

Penanaman jenis Meranti dan Ulin di MH2T sendiri sudah cukup berhasil, hal ini terlihat dari persen tumbuh mencapai 90,60%.

Baca juga : Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlu Sinergi Semua Pihak

"Hutan Kota ini, telah dilakukan pemeliharaan hingga tahun ke-2 yang berakhir pada tahun 2019. Berdasarkan hasil evaluasi tanaman dengan Intensitas Sampling 40%, yaitu pada 108 Petak Ukur mewakili luas kawasan 25 ha, diperoleh prosen tumbuh sebesar 90,60%, selamat atas keberhasilan ini" jelas Menteri Siti.

Sebelum acara penyerahan tanaman Hutan Kota MH2T, Menteri Siti sempat mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam.

Pada kunjungan tersebut Menteri Siti kagum atas perubahan positif yang terjadi di Tahura Sultan Adam. Beberapa inovasi dihadirkan di Tahura Sultan Adam untuk menarik minat kunjungan wisatawan.

Diantaranya adalah display peternakan madu kelulut, penangkaran rusa, dan pesanggrahan Belanda. Bekas penanaman pohon dalam peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2015 pun dikunjungi.

Baca juga : BKSDA Kaltim-KLHK dan Yayasan BOS Lepas Liarkan 400 Orang Utan Sejak 2012

Bukit-bukit yang telah mulai menghijau ini direncanakan akan di lengkapi dengan Plaza Jokowi sebagai tempat untuk semakin mengefektifkan pengembangan kawasan Tahura Sultan Adam sebagai lokasi wisata alam unggulan Provinsi Kalsel Kehadiran Plaza ini diharapkan dapat semakin mendorong pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap mempertahankan kelestarian alam.

"Sesuai keinginan Bapak Presiden, pembangunan kawasan hutan harus mengedepankan kepentingan masyarakat dengan tetap memperhatikan kawasan hutan adat, meningkatkan hasil hutan, dan tetap menjaga kelestarian kawasan," pungkas Menteri Siti.

Acara kunjungan kerja ini juga diikuti oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Hukum, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Jajaran Dinas Provinsi Kalimantan Selatan dan Jajaran UPT KLHK di Provinsi Kalimantan Selatan. [ADV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.