Dark/Light Mode

Pohonnya Kurang, Kendaraan Banyak

Jokowi: Di Jakarta Banyak Yang Batuk

Selasa, 19 September 2023 08:29 WIB
Presiden Jokowi menunjukkan SK Perhutanan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), saat Festival LIKE, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/9). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi menunjukkan SK Perhutanan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), saat Festival LIKE, di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (18/9). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berbicara penyebab polusi dan dampaknya yang saat ini banyak dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Kepala Negara menyatakan, di Jakarta ini, pohonnya kurang, tapi kendaraannya banyak. Makanya, polusi jadi tinggi dan menyebabkan banyak orang batuk-batuk.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Indonesia Arena Stadion, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin. Acara ini dihadiri ribuan peserta dari beragam latar belakang, mulai dari kepala daerah, pengusaha, pegiat lingkungan, akademisi, komunitas sepeda, sampai petani dari sejumlah wilayah. 

Jokowi tiba ke lokasi pukul 16.15 WIB. Ditemani Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung. Kedatangan Jokowi dan rombongan disambut Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Di lokasi acara, sudah hadir Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua DPR Puan Maharani, serta Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad. Jokowi lalu duduk di sebelah Puan.

Memulai acara, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan laporan. Menurutnya, Festival LIKE merupakan kompilasi dari berbagai upaya yang telah dilakukan Presiden Jokowi dalam bidang lingkungan hidup, iklim, kehutanan, dan energi, terutama dalam hal energi terbarukan. 

Baca juga : Awasi Penggunaan RTH Kalijodo, Pemprov DKI Jakarta Bakal Libatkan Warga

"Acara ini juga bertujuan sebagai persiapan Indonesia untuk menghadiri COP-28 UNFCCC yang akan diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, pada November mendatang," ujar Menteri Siti.

Siti menyampaikan, acara yang mengusung tema "Masyarakat Sejahtera Alam Lestari" ini, merupakan momentum bagi KLHK untuk menunjukkan hasil kerjanya ke publik. Dan menyampaikan pesan bahwa pengendalian hutan dan lingkungan telah berhasil dilakukan pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.

Setelah Menteri Siti selesai laporan, Jokowi naik panggung untuk menyerahkan SK Perhutanan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) secara simbolis kepada perwakilan kelompok masyarakat. Setelah itu, Jokowi memberikan wejangan kepada ribuan hadirin yang memadati lokasi.

Jokowi mewanti-wanti bahwa ancaman perubahan iklim sudah dirasakan semua negara. Saat ini, suhu dan cuaca di bumi semakin panas. Bahkan di beberapa belahan dunia, telah terjadi kekeringan yang berdampak pada krisis pangan.

"Sehingga banyak negara yang harga berasnya naik, termasuk di Indonesia sedikit naik. Hati-hati mengenai hal ini," ucap Jokowi.

Baca juga : KPK Cari Pesawat

Selain itu, Jokowi menyinggung soal kerusakan lingkungan yang terjadi. Bahkan ada sejumlah hutan yang mengalami kebakaran, sehingga jumlah pohon yang memproduksi oksigen semakin berkurang.

Oleh sebab itu, Jokowi menitipkan pesan kepada pegiat lingkungan, ketua adat, kelompok perhutanan, para penyuluh, agar merehabilitasi hutan untuk menjaga keseimbangan alam. "Nanti musim hujan semua mulai nanem-nanem pohon, setuju?" kata Jokowi. "Setuju," seru peserta yang hadir. 

Jokowi juga meminta para pemangku kebijakan di kota besar agar memperhatikan hutan kota. Seperti Jakarta, yang jumlah pohonnya sedikit sedangkan kendaraannya banyak. Menurut Jokowi, hal ini memicu terjadinya polusi udara dan membuat banyak warganya batuk-batuk. "Jadi yang batuk-batuk ini pasti dari Jakarta," selorohnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan bahwa saat ini seluruh dunia sedang berlomba-lomba membangun sektor ekonomi hijau karena takut atas perubahan iklim yang makin parah. Dia menerangkan, negara maju telah melakukan daur ulang sampah, memproduksi energi terbarukan, membangun industri kendaraan listrik, hingga memproduksi bahan bakar hijau seperti bio diesel dan bio etanol.

Ia pun menginginkan Indonesia ikut melakukannya. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan alam yang punya potensi besar dalam industri baterai kendaraan listrik. "Kita punya bahan bakunya di sini," ungkapnya.

Baca juga : Jadi Pusat Bisnis dan Ekonomi, Jakarta Butuh Data Center Yang Handal

Terakhir, Jokowi meminta semua pihak melestarikan alam agar generasi penerus bisa hidup dalam kenyamanan. "Marilah kita jaga lingkungan hidup kita baik yang biotek dan abiotik, sehingga negara kita, Indonesia ini, tetap hijau, lingkungannya baik, udaranya bersih dan kita bisa menikmati hidup di negara yang kita cintai ini," pungkas Jokowi, yang lanjut mengunjungi lokasi pameran setelah acara.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (19/9), dengan judul “Pohonnya Kurang, Kendaraan Banyak, Jokowi: Di Jakarta Banyak Yang Batuk”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.