Dark/Light Mode

Belajar Kearifan Dari Dua Tokoh:

Al-Gazali Dan Ibn Rusyd (4)

Sabtu, 27 November 2021 06:25 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibn Rusyd tidak mengindahkan pendapat khalifah penguasa untuk menghentikan menulis hal-hal di luar ilmu-ilmu murni. Namun, Ibn Rusyd terus menulis apapun yang akan ia tulis. Akhirnya hubungan dekat dengan Khalifah segera berakhir. Khalifah menginstruksikan agar karya-karya Ibn Rusyd disingkirkan, termasuk karya-karyanya yang pernah dipesan khusus oleh Khalifah. Sebagian karyanya dimusnahkan. Yang selamat ialah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu murni saja. Ia menjalani pengasingan di Yasyanah.

Baca juga : Al-Gazali Dan Ibn Rusyd (3)

Tentu saja tindakan Khalifah ini sangat konyol dan menyebabkan kerugian ilmu pengetahuan yang luar biasa. Ternyata pengalaman pahit Ibn Rusyd bukan hanya pada dirinya tetapi juga dialami oleh sejumlah ilmuan lainnya. Inilah pengalaman pahit yang harus dialami oleh orang-orang yang tangguh di dalam mempertahankan prinsipnya.

Baca juga : Al-Gazali Dan Ibn Rusyd (2)

Keunggulan Ibn Rusyd dalam bidang keilmuan dibuktikan dengan praktek keseharian Ibn Rusyd. Di pagi hari, ia praktek sebagai dokter dan ilmuan kimia-biologi, di siang hari ia praktek sebagai ahli fikih dan memberi bantuan hukum kepada masyarakat. Di malam hari, ia seorang ulama sufi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.