Dark/Light Mode

Kegamangan Beragama (2)

Minggu, 21 November 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat-saat seperti ini, boleh jadi bentuk lain dari undangan Tuhan untuk mengembalikan diri kita lebih intensif kepada-Nya. Kita perlu ibadah-ibadah khusus atau melakukan wisata rohani yang terprogram, di bawah bimbingan seorang ‘guru spiritual’.

Baca juga : Kegamangan Beragama (1)

Jika kita melakukan pembiaran kegamangan hidup ini terjadi, maka akan berdampak lebih jauh, yakni hidup dirasakan kurang bermakna, hidup ini hambar, kering, dan membosankan. Akibatnya lebih lanjut kekecewaan hidup semakin sering terjadi dan pada saatnya daya tahan tubuh berkurang dan berbagai penyakit fisik dan psikologis juga akan ikut membebani diri kita.

Baca juga : Batas Tanggung Jawab Pemimpin

Rekreasi ke luar negeri sekali pun tidak lagi menyenangkan, keluarga lebih sering dirasakan sebagai ‘penjara’ yang membosankan. Masjid dan ulama tidak lagi menenangkan dan mencerahkan tetapi lebih terasa menambah ‘beban’ agama di pundak.

Baca juga : Al-Qur`an: Membumi Untuk Melangitkan (3)

Kegamangan hidup sebagaimana digambarkan di atas harus segera diatasi, karena lebih jauh akibatnya bisa mendorong diri kita menyelesaikan kelabilan hidup ini dengan cara nekat, seperti bunuh diri atau mencelakakan orang lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.