Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Erupsi Jonggring Seloko

Senin, 6 Desember 2021 06:38 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung Semeru kembali memuntahkan lahar dan abu panas secara tiba-tiba Sabtu kemarin. Erupsi gunung tertinggi di Jawa Timur ini mengingatkan letusan yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Puncak tertinggi Semeru adalah Mahameru terdapat kawah Jonggring Saloko terletak di sebelah Tenggara.

Gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl ini pertama kali meletus 200 tahun lalu. Yaitu pada pada 8 November 1818. Empat tahun menjelang Reformasi, kawah Jonggring Saloko memuntahkan lahar panas yang hebat. Delapan tahun kemudian yakni pada tahun 2002, gunung Semeru batuk menyemburkan abu panas sekitar wilayah Lumajang dan Malang. Kalau dilihat dari rentetan sejarah letusan gunung Semeru, bencana erupsi ini merupakan tanda-tanda zaman yang perlu kita cermati bersama.

Baca juga : Semar Gugat Khayangan

“Letusan Semeru duka kita bersama, jangan dibawa-bawa ke masalah klenik, Mo,” celetuk Petruk. Romo Semar hanya mesem tidak mau menimpali komentar anaknya yang sok tahu. Semar masih ketar-ketir dengan munculnya varian baru Omicron yang kabarnya sudah masuk Singapura. Kopi pahit dan singkong bakar selalu setia menemani sarapan Romo Semar. Apalagi udara dingin akibat guyuran hujan dari semalam menambah selera ngopi paginya. Kepulan asap rokok klobot membawanya ke zaman pergolakan perebutan kekuasaan kerajaan Mandura.

Kocap kacarito, Ki Demang Sagopi marah terhadap perilaku Kakrasana dan Narayana. Walaupun keduanya bukan anak kandung. Akan tetapi sebagai tanggung jawab terhadap raja Mandura, Sagopi harus tegas menentukan sikap terhadap kedua anak raja tersebut. Kakrasana dan Narayana merupakan anak Prabu Basudewa dari kerajaan Mandura. Karena Mandura sedang ada gejolak suksesi kepemimpinan yang dilakukan Kangsadewa. Kangsadewa ingin merebut kekuasaan Mandura dengan cara inkonstitusional. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Basudewa mengirim kedua anaknya ke Widara Kandang. Sebagai demang atau lurah Widara Kandang, Sagopi tanggap dengan apa yang terjadi di Mandura.

Baca juga : Culture Shock Dan Rahwana

Ki Sagopi marah terhadap Kakrasana karena sebagai ksatria memilih menyerah terhadap keadaan yang terjadi di Mandura. Kakrasana pasif dan tidak mau melawan terhadap perilaku onar anak buah Kangsadewa. Begitu pula dengan Narayana. Sebagai anak yang lebih muda, cakap, dan pintar, Narayana malah tidak bersikap tegas melihat kezaliman yang dilakukan rezim Kangsadewa.

Kedua anak Basudewa disuruh mencari ilmu kanuragan untuk tameng diri dan menyelamatkan kerajaan Mandura. Demang Sagopi menyuruh Kakrasana untuk bertapa di puncak gunung Bromo. Sedangkan Narayana diminta berguru kepada Resi Padmanaba di puncak gunung Mahameru. Kedua anak Basudewa tidak diperbolehkan turun gunung sebelum mendapatkan ilmu dan pusaka ampuh.

Baca juga : Deforestasi Wanamarta

Selama bertapa waktu di Gunung Bromo, Kakrasana mendapatkan wejangan kepemimpinan dari Dewa Brahma dan mendapatkan pusaka sakti yaitu senjata Nanggala dan Alugara. Sedangkan Narayana mendapatkan wejangan Resi Padmanaba bagaimana menjadi seorang raja yang bijaksana. Selain itu, Narayana mendapat sepasang pusaka yaitu panah Cakra Baskara dan kembang Wijaya Kusuma. Konon kembang Wijaya Kusuma dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati tetapi belum takdirnya.

Erupsi Semeru apa ada kaitannya dengan kepemimpinan Nusantara seperti suksesi kerajaan Mandura, Mo,” sela Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. “Tidak ada, Tole. Bencana alam mengingatkan kita untuk tetap menjaga keseimbangan alam. Yang lebih penting, bencana alam harus dijadikan momentum saling menjaga solidaritas sosial dan saling membantu kepada saudara-saudara kita yang terdampak,” sahut Semar. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.