Dark/Light Mode

Fenomena Baru Imigran Muslim Di Negara Barat (1)

Sabtu, 22 Januari 2022 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Murad W. Hofmann, mantan Direktur Informasi NATO, dalam bukunya “Religion on the Rise, Islam in the Third Millennium”, menggambarkan mobilitas migran muslim ke negara-negara Eropa dan Amerika memberikan dampak hegemoni sosial-politik, mengingat Islam adalah sistem ajaran komprehensif yang menuntut loyalitas penuh kepada penganutnya.

Baca juga : Membaca Kecenderungan Migrasi Muslim (2)

Negara-negara setempat tentu akan menerapkan sistem hukum ketatanegaraan yang ketat terhadap para migran muslim. Hoffman sendiri secara pribadi menjadi bagian dari fenomena ini, karena ia sebagai warga asal Belgia masuk Islam lalu mengawini seorang perempuan muslim berketurunan Turki. Bahkan ia kini lebih banyak tinggal di Turki.

Baca juga : Membaca Kecenderungan Migrasi Muslim (1)

Di tengah krisis ekonomi yang melanda negara-negara muslim Timur Tengah menimbulkan pro-kontra terhadap kehadiran imigran muslim. Satu sisi, kehadiran mereka sebagai tenaga kerja murah diperlukan oleh dunia usaha yang sedang lesu, tetapi pada sisi lain disadari akan membawa dampak sosial budaya yang bakal merepotkan masyarakat dan pemerintah setempat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.