Dark/Light Mode
Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (6):
Makna Spiritual Ka`bah (1)
Sebelumnya
Ka’bah dibangun sebagai miniatur Baitul Makmur, dan Baitul Makmur sendiri juga merupakan miniatur ’Arasy, Istana Tuhan. Ka’bah dibangun di Mekkah oleh Malaikat atas perintah Tuhan untuk memenuhi permohonan Adam dan Hawa agar dibangunkan rumah pertobatan di bumi.
Adam dan Hawa mengenal fungsi rumah pertobatan ketika keduanya bersama-sama para Malaikat melakukan thawaf di Baitul Makmur. Seperti kita ketahui, para Malaikat pernah merasa berjarak dengan Tuhan ketika mempertanyakan kebijakan Tuhan tentang rencana penciptaan manusia dalam QS al-Baqarah/2:30: ”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
Baca juga : Dimensi Spiritual (4): Perspektif Hakekat
Mereka berkata: ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan-Mu?”
Tuhan berfirman” Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”.
Baca juga : Menghayati Semiotika Haji
Menanggapi bahasa Tuhan seperti itu, maka para Malaikat menyesali kelancangannya mempertanyakan kebijakan Tuhan, lalu mereka berthawaf mengelilingi Arasy, Istana Tuhan, selama berhari-hari sambil menangis menyadari kelancangan mereka.
Pada satu hari Tuhan menyapa Malaikat dan mereka diminta pindah ke Baitul Makmur, miniatur ’Arasy, yang dibangun di bawah Arasy. Di situlah nenek moyang kita Adam dan Hawa ikut berthawaf bersama Malaikat dan Jin. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.